Joko Sugiarto
Banjarmasin, helloborneo.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan atau Kalsel siaga menghadapi dampak La Ninadi daerah itu.
Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Mujiyat saat ditemui helloborneo.com di Banjarmasin, Selasa menjelaskan, telah rapat sebagai langkah cepat pemerintah daerah untuk penanggulangan bencana dengan penerapan status siaga.
BPBD Kalsel menggelar rapat koordinasi bersama seluruh BPBD kabupaten/kota, TNI dan Polri serta sejumlah SKPD (satuan kerja parangkat daerah).
“Rapat koordinasi itu bagian dari tindak lanjut surat edaran Menteri Dalam Negeri, sekaligus sebagai langkah antisipasi penanganan bencana dan hasil Rakornas 2021,” ujar Mujiyat.
Melalui rapat koordinasi daerah tersebut, disebutkan bahwa seluruh instansi terkait telah melakukan kesiapan untuk mengantisipasi dengan siap kesiagaan.
Mujiyat menyebutkan bahwa Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar sudah memberikan imbauan agar setiap BPBD menyiapkan dirinya sebagai tindak langkah kesiapsiagaan.
“Lalu pada hari ini kita tahu ada lima BPBD yang telah menyiapkan surat atau SK Bupati/Wali Kota tentang SK kesiagaan atau siaga darurat, yakni Kota Banjarmasin, Kabupaten Tapin, Balangan, Hulu Sungai Selatan dan Tapin,” jelasnya.
Setelah lima kabupaten/kota, Pemprov Kalsel juga segera mengambil langkah yaitu membuat surat keputusan gubernur tentang siaga darurat provinsi.
“Dengan adanya surat edaran itu, kita telah mempersiapkan dari bulan sekarang, terhitung kalau pelaksanaannya dari bulan ini sampai dengan April 2022 mendatang, sehingga Pemprov Kalsel dapat melaksanakan kesiapsiagaan lebih awal,” tambahnya.
Berbagai persiapan juga sudah dilaksanakan, termasuk kesiapan sarana prasarana hingga dapur umum.
Selanjutnya disebutkan bahwa pihak BPBD Kalsel juga telah melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota, untuk menindaklanjuti informasi yang diterima, sekecil apapun informasi sekarang tidak boleh diabaikan.
Langkah BPBD tersebut sebagai bentuk koordinasi untuk menghadapi bencana dampak La Nina dengan sinergitas dan harmonisasi bersama seluruh instansi terkait.
“Apa yang perlu kita siagakan adalah fasilitas-fasilitas yang ada di BPBD, kita cek kesiapan pompa air, perahu karetnya termasuk kesiapan dapur umumnya, arahan Gubernur, kita kerja harus gotong royong. Tentunya kalau dikerjakan bersama-sama bisa terlaksana dengan baik,” ucapnya. (bp/tan)