TB Sihombing
Paser, helloborneo.com – Hingga saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya, Kabupaten Paser, menantikan perbaikan satu unit mesin generator oksigen. Diharapkan dapat terealisasi tahun ini.
Informasi terakhir diterima Direktur RSUD Panglima Sebaya, Kamal Anshari, jika usulan perbaikan telah diakomodir Pemkab dan DPRD kabupaten Paser. Dijanjikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2021 dapat tertangani.
Namun dirinya belum mengetahui secara pasti, kapan benar dapat dilakukan perbaikan mesin generator oksigen.
“Mudah-mudahan dapat segera ditangani. Ini kami follow up dengan penyedia pihak perbaikan generator oksigen sudah sampai mana (perkembangan terbaru),” kata Kamal Anshari, Kamis(25/11/2021).
Diketahui kerusakan mesin generator oksigen, ia mengungkapkan sejak 2016. Kala itu intens dilakukan perbaikan, namun tak lama kembali rusak lagi. Bahkan sejak 2018 lalu tidak digunakan lagi.
“Perbaikannya tidak murah. Terakhir memang sudah diakomodir oleh bupati dan DPRD bahwa APBD Perubahan ini dilakukan perbaikan,” sambungnya.
Untuk biaya perbaikan Rp685 juta. Apalagi suku cadang didatangkan dari Cina dan Jerman. Ia membeberkan, seharusnya rumah sakit minimal 10 persen generator oksigen dari jumlah tempat tidur pasien.
“Di RSUD Panglima Sebaya ada 200 tempat tidur pasien, sehingga punya 20 ruang ICU dan itu dilengkapi dengan ventilator,” jelasnya.
Secara keseluruhan di RSUD Panglima Sebaya baru memiliki tujuh unit. Terbaru, bakal mendapatkan tambahan dua item dari pemerintah pusat. Kekurangan 11 unit itu telah disampaikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Paser.
“Kalau dua unit itu sudah serah terima. Tinggal pemeriksaan dan uji fungsi saja,” pungkasnya.
Diketahui ketersedian tabung oksigen didrop dari Samator, pemakaian 1.200 liter meter kubik per hari. Serta memakai liquid (oksigen cair), itulah yang distribusikan ke ruangan melalui oksigen sentra. (tan)
