Golkar Institute Tempa 50 Kader Potensial Kaltim, diproyeksi Maju Pileg 2024

Yor MS

Kegiatan Pendidikan Singkat Politik dan Kebijakan Publik Golkar Institut yang berlangsung di Balikpapan. (Ist)
Kegiatan Pendidikan Singkat Politik dan Kebijakan Publik Golkar Institut yang berlangsung di Balikpapan. (Ist)

Balikpapan, helloborneo.com – Partai Golkar mulai mempersiapkan diri menghadapi pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2024. Salah satu persiapan itu dimulai dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan internal partai melalui pendidikan politik dan kepemimpinan yang digelar Golkar Institute.

Dalam kesempatan Pendidikan Singkat Politik dan Kebijakan Publik di Balikpapan, Ketua Pelaksana Andi Arief Agung menerangkan bahwa Golkar Institute adalah wadah pendidikan sebagai wujud tanggungjawab terhadap implementasi pendidikan kader sejak dini.

Untuk tahap awal, program ini difokuskan kepada kader. Namun, kedepannya Golkar ingin juga membuka kesempatan tersebut kepada masyarakat umum.

“Ke depan akan dibuka untuk umum. Ini merupakan bagian dari misi pendidikan partai. Jadi Golkar juga merasa punya tanggung jawab besar terhadap pengembangan sumber daya manusia di sektor politik dan kepemimpinan,” katanya di sela kegiatan.

Sebanyak 50 kader partai dari seluruh dewan pengurus daerah di Kaltim mengikuti kegiatan yang dijadwalkan berlangsung tiga hari mulai Kamis (2/12) hingga Sabtu (4/12). 50 peserta itu merupakan kader muda yang dipersiapkan untuk Pemilu 2024.

“Untuk peserta terbatas dalam satu kelas hanya 50 orang rata-rata kader muda yang terseleksi dengan batas maksimal usia 40 tahun. Kita punya harapan besar setelah ini bisa mentransformasikan nilai-nilai kepada kader di daerah masing-masing karena mereka ini diharapkan bisa menjadi agent of change,” bebernya.

Kegiatan ini turut mengundang praktisi, politisi, hingga pegiat media sosial dan komunikasi kenamaan sebagai pembicara utama. Mereka di antaranya, politisi senior Golkar Akbar Tandjung, pakar komunikasi politik Gun Gun Heryanto, dan pakar media sosial Indriyatno Banyumurti.

“Peserta akan dipecah menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok akan membuat tugas akhir pada akhir kegiatan,” pungkasnya. (tan)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses