OTT KPK Terhadap Bupati PPU Terkait Dugaan Gratifikasi

David P

Balikpapan, helloborneo.com – Kabar operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi di Kabupaten Penajam Paser Utara pada Rabu (12/1) Malam, membuat heboh sampai ke daerah tetangga.

Melalui video siaran pers yang beredar, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri membenarkan adanya operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta dan Penajam Paser Utara.

Dalam operasi tersebut, KPK mengamankan Bupati PPU serta sejumlah orang. OTT yang dilakukan oleh KPK tersebut, kata Fikri berkaitan dengan dugaan gratifikasi.

“Terkait pemberian dan penerimaan hadiah atau janji kepada salah satu penyelenggara negara yaitu Kepala Daerah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur,” terangnya.

Namun demikian, Fikri belum dapat menjelaskan secara gamblang mengenai kasus gratifikasi tersebut. Proses pemeriksaan terhadap sejumlah orang yang diamankan kata Dia, masih dilakukan oleh pihaknya.

“Tentu kami masih memiliki waktu maksimal 24 jam untuk menentukan sikap. Sehingga apakah nantinya dapat disimpulkan benar ada peristiwa pidana korupsi dan ditemukan pihak yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum,” tutup Fikri.

Sementara itu, usai melakukan tangkap tangan di Penajam, penyidik KPK melakukan pemeriksaan di ruang sidik Polda Kaltim. Sampai dengan Kamis (13/1) pagi, pemeriksaan terhadap sejumlah orang yang diamankan masih berlangsung.

Mengenai OTT KPK, Kapolda Kaltim Irjen Pol. Imam Sugianto mengaku mendapat kabar tersebut pada Kamis (13/1) dinihari.

“Ia benar, mereka (KPK) ada memberi informasi kepada saya,” singkat Imam membenarkan OTT KPK.

Dalam OTT tersebut, Imam mengungkap ada tiga orang yang diamankan. Namun Ia tidak menjelaskan mengenai siapa-siapa yang diperiksa tersebut.

“ada tiga yang diamankan”, ujarnya.

Berdasarkan pantauan, saat ini sejumlah ruang di kantor Bupati Penajam Paser Utara tampak disegel dengan stiker KPK. Di antaranya ruang koridor Bupati serta ruang kerja Sekretaris Daerah. (yor)