TB Sihombing

Paser, helloborneo.com – Lahan tidur seluas 15 hektare, di Desa Kerang Dayo, Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, kini jadi lahan produktif, yang dikelola Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Hidup Baru, untuk ditanami jagung dan jadi panen perdana, Selasa, (25/01/2022).
Lahan yang dikelola masyarakat setempat itu, merupakan binaan Kodim 0904/Paser tindaklanjut pembukaan jalan tani sepanjang 6,8 km, salah satu kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 111, pada Juni 2021 lalu.
Ketua GAPOKTAN Hidup Baru, Muhammad Sahwani menyatakan, panen jagung ini merupakan jenis hibrida yang pemanfaatannya digunakan sebagai pakan ternak sebagai target pasar. Hasil produksinya bahkan mencapi 5-6 ton per hektare, dengan harga jual Rp. 4 ribu per kilogram.
“Ini jadi panen raya perdana. Alhamdullilah, mampu membantu perekonomian warga, khususnya 27 petani yang tergabung dalam gapoktan. Jualnya juga kita lakukan hingga luar provinsi. Sementara sudah mencapai 90 ton hasil produksinya,” kata Sahwani, kepada helloborneo.com.
Sahwani menambahkan target pasar pendistribusian, tak hanya dalam Kabupaten Paser, namun hingga Kota Balikpapan dan Samarinda, bahkan Kabupaten Taha Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini diakui mampu mendongkrak perekonomian warga.
“Kalau untuk bibit jagung hibrida ini jenisnya bisi 18 yang bersumber dari kerja sama dengan Pemkab Paser yang sifatnya hibah. Itu berkat upaya pihak TNI juga membanti kami,” singkatnya
Panen perdana di wilayah teritori Koramil 0904-08/Batu Engau ini, turut dirayakan oleh Kodim 0904/Paser bersama Pemkab Paser yangdihadiri Wakil Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf juga perwakilan Unsur Forkopimda, dan Dinas Pangan dan Hortikultura Pemprov Kaltim.
Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0904/PSR, Mayor Czi Edi Purwanto menyatakan, bahwa terwujudnya olahan tani tersebut merupakan kerja sama dengan petani dan warga Desa Kerang Dayo dengan memanfaatkan lahan hasil pengembangan jalan.
“Dulu masih belantara lahan tidur. Kemudian petani-petani lesu, akhirnya kita bersama-sama punya tekad untuk pertanian. Sehingga menjadi lebih maju lagi kedepannya,” kata Edi Purwanto.
Dikatakan Edi Purwanto, pihaknya hanya sebatas mendampingi atau pembinaan dan memberikan semangat melalui personel Koramil 0904-08/Batu Engau. Ia pun menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat membantu petani jagung hibrida.
“Terima kasih kepada Pemkab Paser dalam hal ini Dinas Pertanian, kami dibantu pupuk dan sebagainya. Harapannya ke depan dapat ditingkatkan dan melakukan di tempat lain yang berpotensi untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat,” harapnya.
Semwntara itu, Wakil Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf menambahkan bahwa pandemi COVID-19 memporak-porandakan berbagai sektor, salah satunya kebutuhan pangan. Dikatakannya, sektor pertanian tak kalah harus mendapatkan perhatian.
“Pemda tentu tidak dapat melakukan semua program-programnya tanpa dukungan berbagai pihak. Untuk itu diperlukan sinergitas sehingga gerakan pembangunan tanaman pangan dan holtikultura di Kabupaten Paser,” ucap Masitah, sapaan akrabnya. (tan)