
Roy MS
Balikpapan, helloborneo.com – Jumlah penumpang kapal yang berangkat melalui Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur pada arus mudik tahun 2022 diprediksi meningkat hingga 200 persen dari hari biasa.
Kantor Ke-Syahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan memprediksi, jumlah pemudik yang menggunakan transportasi laut pada arus mudik lebaran tahun ini berkisar 35-40 ribu.
Perkiraan tersebut tentu mendapat perhatian Jajaran Polsek KP3 Semayang untuk melakukan sejumlah antisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban di Pelabuhan Semayang. Kapolsek KP3 Semayang, AKP Abu Sangit menyatakan bakal menyiagakan personel di pelabuhan.
Atensi pengamanan diberikan khusus terhadap kemungkinan maraknya calo tiket jelang puncak arus mudik. “Iya pasti, calo akan berusaha mengambil kesempatan di saat seperti ini. Kami juga berupaya menekan (keberadaannya),” katanya dikonfirmasi Selasa (19/4).
Praktik percaloan ini dikhawatirkan memicu kenaikan harga tiket secara tidak resmi, sehingga akan merugikan para penumpang.
Selain itu, pengawasan turut difokuskan terhadap barang bawaan calon penumpang, antara lain senjata tajam (sajam), senjata api, narkotika juga barang berbahaya lainnya. “Kalau ada temuan akan ditindak sesuai ketentuan,” singkatnya.
Mengenai sajam, Abu Sangit tak memungkiri bahwa sampai dengan saat ini masih saja ditemukan calon penumpang yang hendak membawanya naik ke kapal. Meski sajam yang biasanya ditemukan dari calon penumpang rata-rata adalah perlengkapan berkebun, hal tersebut dianggap cukup rawan berpotensi memicu tindak pelanggaran hukum.
“Sesuai aturan tetap tidak boleh dibawa naik kapal. Jadi biasanya kami sita dan kami beri surat, nanti kalau sudah kembali ke sini (Balikpapan) bisa diambil di Polsek,”pungkasnya. (yor)