Tontong Bakti Sihombing
Paser, helloborneo.com – Program satu guru satu laptop untuk guru dan seragam gratis bagi peserta didik baru jenjang SD dan SMP tengah digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser. Kebijakan tersebut merupakan upaya dalam mendukung pendidikan trmasuk program Kurikulum Merdeka.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser, M Yunus Syam menyatakan program tersebut tengah menunggu Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Tahun 2022.
“Tengah menunggu ABT Tahun 2022 disahkan untuk di proses secara bertahap sesuai aturan yang berlaku,” terang Yunus.
Diakui, Pandemi Covid-19 sangat berdampak signifikan bagi dunia pendidikan.
“Kurikulum merdeka lahir sebagai akibat learning loss atau gangguan pembelajaran selama masa Pandemi Covid-19 melanda,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Paser Fahmi Fadli menginginkan agar Pemkab hadir ditengah kesulitan para orang tua murid dengan memberikan bantuan gratis seragam pada anak didik di jenjang SD dan SMP di Kabupaten Paser.
Ia beranggapan, pada era digitalisasi pendidikan saat ini, tenaga pendidik membutuhkan sarana pendukung guna proses belajar mengajar.
“Dengan dua kebijakan itu, kami berharap mampu mendorong pelaksanaan kurikulum merdeka yang banyak menggunakan platform digital,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, dengan demikian akan berdampak pada tumbuhnya semangat peserta didik dalam proses pembelajaran.
Sehingga dengan begitu, kata Fahmi implementasi kurikulum merdeka dapat berjalan dengan baik.
“Ini sejalan dengan misi kami, yaitu meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing. Ini menjadi salah satu penopang menuju Paser yang Maju, Adil dan Sejahtera (MAS),” tegasnya.
Bupati Paser berpesan, tenaga pendidik memperhatikan pendidikan karakter bagi para siswanya.
“Siapkan SDM dengan pendidikan karakter, ajarkan para siswa adab, sopan santun dan etika,” tutupnya. (adv/log)