Tontong Bhakti Sihombing

Paser, helloborneo.com – Kabupaten Paser memiliki potensi wisata yang cukup melimpah. Tak hanya wisata alam dan buatan, bahkan hingga wisata sejarah juga tersedia di daerah terselatan Provinsi Kalimantan Timur ini.
Wisata sejarah itu terletak di Kecamatan Batu Sopang, tepatnya Desa Kasungai. Lokasinya disebut Goa Tengkorak. Berada di tebing dengan ketinggian 35 meter dari permukaan laut, bisa ditempuh melalui jalur darat dengan jarak tempuh 55 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Paser.
“Dahulu lokasinya digunakan sebagai tempat penguburan oleh suku Paser yang menganut kepercayaan animisme, atau disebut masyarakat lokal Kaharingan,” jelas Kepala Disporapar Kabupaten Paser, Muksin.
Diperkirakan terdapat 35 tengkorak manusia dan 170 tulang belulang. Tegkorak-tengkorak itu diyakini merupakan tengkorak pada zaman Kerajaan Sadurengas. Meskipun sudah ada ribuan tahun, tengkorak-tengkorak itu masih terawat dan tersusun dengan rapi.
“Ada 35 tengkorak manusia disana. Paling banyak tulang belulang di dalam goa itu,” tambahnya.
Masyarakat setempat meyakini, tengkorak-tengkorak tersebut merupakan milik nenek moyang mereka pada abad ke-16 Masehi. Oleh karena itu mereka mengeramatakan tengkorak-tengkorak tersebut dan dijadikan salah satu objek wisata andalan.
Goa Tengkorak banyak dikunjungi wiasatawan karena lokasinya mudah diakses. Biasanya ramai saat akhir pekan atau libur nasional. Beberapa wisatawan mengaku. kedatangannya, untuk mengentas rasa penasaran sembari mengenal salah satu situs sejarah di Kabupaten Paser.
“Jadi nilai jualnya itu puluhan tengkorak dan tulang belulang manusia yang bisa dijumpai di goa itu, yang merupakan sisa jenazah nenek moyang masyarakat setempat,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser turut memberikan perhatian terhadap objek wisata sejarah tersebut. Salah satunya pengembangan dan perbaikan akses utama yakni jalan menuju lokasi wisata.
“Jalannya sudah bagus, biasanya kalau ada perbaikan itu hanya sifatnya yang ringan saja. Untuk tangganya juga perlu perbaikan, kita sudah usulkan di anggaran perubahan tahun ini,” sebutnya.
Salah satu wisatawan lokal, Achmad menyebut fasilitas yang disediakan memudahkan pengunjung sehingga merasa nyaman. Fasilitas itu diantaranya gazebo, toilet, panggung hiburan dan kolam renang.
“Serasa nyaman. Saya kira angker ternyata ada fasilitas pendukungnya. Jadi betah, mungkin tinggal pencerahan warnanya aja lagi,” pungkasnya. (adv/log)