Edy Suratman Yulianto
Penajam, helloborneo.com – Tahun 2023 pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tidak lagi menggelar program seragam gratis bagi siswa.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disdikpora Kabupaten PPU, Syamsul Adha mengakui ketersediaan anggaran untuk program seragam gratis hanya Rp 2.5 miliar. Jumlah tersebut dianggap sulit untuk mengakomodir pelajar di luar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten PPU.
“Program seragam sekolah gratis pada tahun ini kemungkinan besar tidak kita laksanakan pertama anggaran yang masuk hanya 2,5 miliar itupun hanya untuk siswa SMP. Tidak ada untuk SD paud TK, seperti tahun lalu,” kata Syamsul Adha.
Selain jumlah anggaran yang tidak memadai, kali ini sistem pembagian seragam gratis mengalami perubahan dari beberapa tahun sebelumnya. Kepala daerah menginginkan pembagian seragam gratis bisa tepat sasaran kepada siswa yang tidak mampu.
“Kemudian kita akan melaksanakan seragam ini dengan mekanisme yang berbeda. Sekarang masih disusun SOPnya karena yang menerima hanya siswa tidak mampu. Langsung ke sekolah rencananya hanya akan diberikan kepada siswa yang kurang mampu tapi SOP belum jelas, data yang miskin kita belum ketahui berapa, kategori miskin ada berapa ini yang belum tersusun” jelasnya.
Tak hanya persoalan anggaran dan target penerimanya, alokasi anggaran untuk seragam sekolah juga belakangan selalui tersangkut ranah hukum sehingga perlu dievaluasi.
“Dan kenapa tidak kita laksanakan karena tiga tahun berturut itu, pengadaanya seragam selalu bermasalah ke ranah hukum sehingga perlu evaluasi apa yang salah, jadi ditunda dulu,” ujarnya. (log)