Rio Taufiq Adam
Balikpapan, helloborneo.com – Menteri Koordinator Bidang Perekenomian, Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., IPU mengatakan, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan mega proyek, yang tidak hanya sekadar membangun infrastruktur. Namun juga peningkatan konektivitas antarmoda transportasi, pengembangan koridor pangan dan pertanian, dan juga pengarusutamaan bencana, serta adaptasi perubahan iklim.
“Mengingat IKN Nusantara adalah mega proyek, maka peran stakeholder ini adalah kerjanya para insinyur untuk mewujudkan visi bersama. Agar IKN bisa menjadi katalis bagi peningkatan masa depan peradaban Indonesia,” kata Airlangga Hartarto saat menjadi narasumber dalam sesi pembekalan dalam Rapimnas PII yang digelar secara hybrid di Hotel Novotel, Balikpapan, Jumat (20/1).
Untuk itu, dia mengapresiasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang mengangkat tema IKN ini. Karena sejalan dengan upaya pemerintah mewujudkan visi IKN.
Visi tersebut adalah yakni mencerminkan identitas bangsa; menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan; serta mewujudkan kota cerdas modern dan berstandar internasional. Di sinilah, para insinyur ujarnya, dapat mengambil peran terutama dalam inovasi dan teknologi.
“Agar IKN menjadi kota untuk semua. Dan menjadi simbol negara maju, agar Indonesia bisa berperan di dunia pasca 2035,” ujar dia.
IKN Dibangun dengan konsep future smart forest city yang berbasis inovasi dan teknologi. Sejalan dengan pembangunan wilayah Kalimantan, yang mendorong diversifikasi ekonomi namun tetap mempertahankan hutan sebagai paru-paru dunia.
Airlangga menjelaskan, peran insinyur terutama PII dalam berbagai inovasi dapat segera dilakukan, dengan mendukung percepatan transformasi energi terbarukan, kemudian melakukan transisi energi menuju ketenagalistrikan, serta mendorong kota dan transportasi yang cerdas. PII dapat membangun IKN yang berkelanjutan, modern, berstandar internasional, dan dapat menciptakan berbagai teknologi dan inovasi karya anak bangsa.
“Sehingga proyek ini dapat dilakukan dalam tempo yang lebih cepat. Sehingga perlu dicari jalan-jalan pembangunan IKN. Pemerintah tentu memberikan kesempatan kepada seluruh pihak untuk membangun IKN. Dan para insinyur diharapkan bisa terus mendorong SDM melalui berbagai vokasi dan pendidikan, agar kebutuhan SDM bisa dibutuhkan sesuai industri,” terang dia.
Ketua Umum PII, Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc menerangkan pihaknya telah mendukung pembangunan IKN yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Pembangunan IKN ini menjelaskan. Peran dan kontribusi nyata insinyur Indonesia di berbagai disiplin menjadi sangat krusial di dalam menyukseskan pembangunan di IKN. Dimulai dari disiplin ketekniksipilan, mekanikal, elektrikal, lingkungan, perkapalan, kelautan, teknik kimia, teknik energi baru dan terbarukan dan disiplin lainnya.
“Termasuk peran anggota dan pengurus PII di berbagai sektor keinsinyuran, baik dalam kapasitasnya sebagai developer dan pelaku industri, pemerintah, akademisi, periset dan masyarakat umum,” ujar Danis.
Diharapkan dengan peran nyata tersebut, dapat mewujudkan IKN yang telah dirancang selaras dengan alam lingkungannya, terhubung, aktif, mudah diakses, sirkuler, tangguh menjadi kota yang rendah karbon. (*/log)