Tekan Stunting, Pemkot Palangka Raya Optimalkan Peran 678 TPK

Peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) ditingkatkan untuk tekan stunting. (Ist)
Peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) ditingkatkan untuk tekan stunting. (Ist)

Palangka Raya, helloborneo.com – Salah satu upaya menekan kasus stunting, maka Pemerintah Kota Palangka Raya, melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) setempat, terus mengoptimalkan peran 678 Tim Pendamping Keluarga (TPK). 

“Ada 678 kader TPK yang tersebar pada 30 kelurahan di lima kecamatan yang ada di Kota Palangka Raya. Jadi peran kader TPK ini yang dioptimalkan untuk menekan kasus stunting,” kata Kepala DPPKBP3A Kota Palangka Raya, Sahdin Hasan.

Dikatakan Sahdin, melalui kader-kader TPK tersebut, pihaknya menggencarkan edukasi pentingnya pemenuhan vitamin serta gizi selama pra kehamilan, saat hamil hingga saat menyusui. 

Adapun kader TPK ini terdiri dari kader KB, PKK dan bidan atau petugas kesehatan. Keberadaan mereka inilah jelas Sahdin, yang dekat dengan masyarakat serta lebih mudah diterima saat memberikan edukasi dan sosialisasi. 

Selain edukasi lanjut Sahdin, kader tim pendamping keluarga juga melakukan deteksi dini dengan melakukan pemantauan terhadap tumbuh kembang bayi, balita dan anak-anak. Di sisi lain, TPK juga dapat memberikan informasi, edukasi dan konseling secara virtual atau tatap muka kepada calon pengantin yang akan menikah.

Sementara itu untuk TPK bidang kesehatan dapat melakukan pemeriksaan terhadap calon pengantin meliputi skrining tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan kadar Hemoglobin (Hb) calon ibu dan hasilnya akan dimasukkan ke dalam Aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil). Pemeriksaan bisa dilakukan di fasilitas kesehatan manapun.

Apabila dari hasil pemeriksaan itu kondisi kesehatan pada calon ibu tidak memenuhi syarat untuk hamil, maka pihaknya tidak akan melarang calon pengantin untuk tetap menikah. Hanya saja, akan ada pendampingan dari tim pendamping keluarga agar kesehatan ibu bisa lebih ditingkatkan.

Pihaknya ujar Sahdin juga akan melakukan audit stunting yang merupakan upaya mendeteksi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya.

“Melalui komitmen bersama kita dapat meningkatkan pencegahan terjadinya stunting di Kota Palangka Raya,” tutup Sahdin. (ip/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.