Legislator PPU: IKN Kuatkan Posisi Desa Penuhi Kebutuhan Pasar

Bagus Purwa

Wakil Ketua DPRD Kabupaten PPU, Hartono Basuki. (Ist)
Wakil Ketua DPRD Kabupaten PPU, Hartono Basuki. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Legislator atau anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara Hartono Basuki menyebutkan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di sebagian wilayah daerah Benuo Taka, yakni di Kecamatan Sepaku memperkuat posisi desa di daerah itu memenuhi kebutuhan pasar.

Sejumlah potensi desa yang dapat dikembangkan antara lain pertanian, pariwisata, perikanan, peternakan, perkebunan, serta unit usaha lainnya, jelas Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara itu di Penajam, dapat memenuhi kebutuhan pasar di IKN.

Keberadaan IKN yang menjadi tetangga Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjut dia, semakin menguatkan posisi tawar desa guna memenuhi kebutuhan pasar yang semakin beragam dan meningkat.

Kegiatan perekonomian desa seperti pembukaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) selain untuk mengembangkan potensi desa memenuhi kebutuhan pasar itu, juga berdampak pada penyerapan lapangan pekerjaan di desa yang berujung pada kesejahteraan masyarakat.

“Jika desa sudah punya investasi, desa itu bisa penuhi kebutuhan pasar, serta akan terus mandiri dan tidak bergantung pada anggaran dari pemerintah,” tegasnya.

Dana desa harus dikelola menyasar peningkatan pendapatan asli desa (PADes), menurut dia lagi, dengan pengembangan potensi desa maupun usaha lain, seperti pembukaan BUMDes.

Seluruh desa harus mampu mengelola dana desa pada program kerja yang tepat, dengan tujuan menuju desa mandiri dengan memanfaatkan potensi perekonomian masing-masing desa.

Dana desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), kata dia, harus dikelola secara transparan, akuntabel, serta terukur agar desa mampu menopang perekonomian sendiri, bahkan investasi.

“Kami imbau pemerintah desa gunakan dana desa harus terfokus pada peningkatan serta pengembangan pendapatan desar sehingga menjadi desa mandiri,” kata Hartono Basuki. (adv/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.