Kabupaten PPU Ajak Masyarakat Jadi Pemilih Cerdas dalam Pilkada

Bagus Purwa

Kantor Bupati Penajam Paser Utara (ESY)
Kantor Bupati Penajam Paser Utara (ESY)

Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, mengajak masyarakat untuk menjadi cerdas dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) dengan memilih sesuai hati nurani tanpa tergiur imbalan dari pasangan calon.

“Pemerintah kabupaten imbau masyarakat agar tidak memilih karena ada imbalan dari pasangan calon,”.ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)  Kabupaten Penajam Paser Utara Agus Dahlan di Penajam.

Tetapi, lanjut dia, gunakan hak pilih sesuai hati nurani dan memikirkan masa depan pembangunan Kabupaten, terutama Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi darah mitra Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat untuk memastikan, bahwa seluruh proses pilkada tidak sampai terjadi kecurangan yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja.

“Kami harap masyarakat benar-benar bijak dalam gunakan hak pilih, karena terkait masa depan bersama untuk kabupaten,” katanya.

“Jangan salah pilih hanya karena dapat tawaran berupa uang sebab uang sangat dilarang,” ucapnya lagi.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara gencar sampai larangan memilih calon kepala daerah dan wakil kepala daerah atas imbalan yang diberikan pihak terkait.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menggelar sosialisasi dan edukasi bukan saja di sekolah, tetapi juga kepada masyarakat umum, terutama TNI dan Polri baru saja pensiun yang telah memiliki kembali hak pilih.

Sosialisasi dilakukan juga untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pilkada yang pencoblosan dilakukan pada 27 November 2024.

Partisipasi pemilih di Kabupaten Penajam Paser Utara pada pemilihan umum atau Pemilu 2024, menurut Agus Dahlan, mencapai 80,4 persen, pada Pilkada 2024 ditargetkan partisipasi pemilih 80 persen.

Partisipasi masyarakat memberikan hak pilih dalam pesta demokrasi harus tinggi, sebab jumlah partisipasi masyarakat dinilai sangat penting dan berdampak pada proses pemilihan yang mampu membawa perubahan. (adv/kmf/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.