PPU Beri Pelatihan Bangun Ketahanan Komunitas Tanggulangi Bencana

Bagus Purwa

Kepala Disnakertrans Kabupaten PPU, MS Kuncoro. (Ist)
Kepala Disnakertrans Kabupaten PPU, MS Kuncoro. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, memberikan pelatihan kepada relawan desa tangguh bencana (Destana) untuk membangun ketahanan komunitas dalam menanggulangi bencana di seluruh wilayah kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu.

Destana dapat memberikan manfaat besar bagi relawan dan masyarakat, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara Muhammad Sukadi Kuncoro di Penajam, lebih siap dan tanggap dalam menghadapi situasi bencana di wilayah masing-masing.

Keberadaan Destana menciptakan masyarakat yang lebih tanggap terhadap risiko bencana, dengan diberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan relawan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Saat ini, sudah terbentuk 15 Destana dari 30 desa yang tersebar di Kabupaten Penajam Paser Utara, terutama yang masuk zona merah atau bahaya tinggi dengan beranggotakan 30 orang.

“Kami laksanakan pelatihan secara bergiliran, agar relawan paham penanganan bencana lebih dalam dan terfokus,” ujarnya.

Pelatihan merupakan bagian dari langkah strategis untuk membangun ketahanan komunitas menanggulangi bencana di seluruh wilayah, lanjut dia, dengan efektivitas materi disampaikan dengan optimal kepada relawan.

Pemerintah kabupaten bukan hanya membentuk Destana, ia menimpali lagi, tetapi juga memberikan pelatihan untuk meningkatkan ketangkasan dalam penanganan dan evakuasi bencana.

Program pelatihan dirancang untuk memastikan relawan Destana memiliki kemampuan yang memadai dalam menangani berbagai situasi darurat.

“Pelatihan yang diberikan berkelanjutan, dan pada tahun ini fokus penguasaan ketangkasan dan pemetaan daerah rawan bencana ” kata Muhammad Sukadi Kuncoro.

Relawan yang terlibat diberikan bimbingan, serta dibekali kemampuan dan keterampilan melalui berbagai pelatihan menyangkut bencana.

Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan yang direncanakan dan dilaksanakan masyarakat pelaku utama penanggulangan bencana. (adv/kmf/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.