Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Kemajuan pengerjaan jalan bebas hambatan (tol) dari Kota Balikpapan menuju kawasan inti pusat pemerintah (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), ibu kota Indonesia berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Pasar Utara, hingga kini mencapai sekitar 74,6 persen.
“Keseluruhan pengerjaan tol segmen 3A, 3A, 3B, 3B, 5A, 5B, 6A, 6B capai 74,6 persen., tol itu akses jalan menuju KIPP IKN dari Balikpapan,” jelas Pelaksana tugas (Plt) Deputi Budang Sarana dan Prasarana Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Danis Hidayat Sumadilaga di Sepaku, Penajam Paser Utara.
Rincian jalan bebas hambatan tersebut segmen 3A Karangjoang-KKT Kariangau, segmen 3B KTT Kariangau-Simpang Tempadung, segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang-Simpang Riko, dan segmen 6A Simpang Riko, serta tol Simpang Riko-jalan lingkar dan segmen 6B jalan lingkar-Simpang Tiga ITCI.
“Kalau pengerjaan tol segmen Karangjoang-KKT Kariangau sampai saat ini capai 53,9 persen,” ungkapnya.
Jalan bebas hambatan segmen tersebut memegang peranan penting, kata dia, atas keseluruhan infrastruktur jalan penghubung antara Kota Balikpapan dengan ibu kota Indonesia, dan sebaliknya.
“Termasuk pengerjaan jalur layang di Kilometer 11 Kota Balikpapan, lalu lintas di Kilometer 11 harus dialihkan untuk pengerjaan jalan itu,” tambahnya.
Pengerjaan jalann bebas hambatan segmen Karangjoang-KKT Kariangau hingga tol segmen lingkar luar-Simpang Tiga ITCI dipercepat agar segera terhubung.
“Pengerjaan fisik sejumlah ruas utama jalan tol akses IKN terus dikerjakan agar selesai sesuai target, yakni pada tahun ini,” ujar Danis Hidayat Sumadilaga.
Upaya lebih memperpendek jarak dari Kota Balikpapan menuju IKN, direncanakan dibangun jalan bebas hambatan dengan konsep jalan layang yang ditargetkan pengerjaan fisik dimulai pada tahun ini.
Tol layang tersebut penghubung antara Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Kota Balikpapan dengan KIPP IKN melalui jalur yang bersampingan dengan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).
Tol segmen 1A dan 1B sepanjang lima kilometer tersebut masih dalam tahap pembebasan lahan milik warga yang terkena proyek, ditarget pengerjaan fisik dimulai 2025 dan rampung pada 2027. (log)
