Plt Disdikpora Penajam : Disiplinkan Siswa Dengan Cara Yang Wajar

Bagus Purwa

 

Plh Kepala Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara, Marjani (Dika - Hello Borneo)

Plh Kepala Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara, Marjani (Dika – Hello Borneo)

Penajam helloborneo.com – Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Marjani mengatakan, para tenaga pendidik atau guru memberikan hukuman yang wajar untuk mendisiplinnkan siswa.

“Guru boleh memberikan hukuman untuk disiplin siswa, tapi hukuman itu secara wajar dan tidak mengakbatkan cidera fisik dan trauma,” kata Marjani,saat dikonfirmasi terkait salah seorang guru SMK Negeri 2 Kabupaten Penajam Paser Utara menghukum 7 siswa dengan cara ditendang, Sabtu.

Ia meminta permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan, tidak diperpanjang apalagi sampai ditindak secara hukum. Serta kepolisian dapat mengatisipasi dampak dari permasalahan itu karena pasti ada orang tua atau keluarga siswa yang ditendang merasa keberatan.

Marjani menyatakan peristiwa menghukum siswa dengan kekerasan fisik tidak akan terjadi lagi, para tenaga pendidik atau guru diperbolehkan memberikan hukuman untuk mendisiplinkan siswa dengan cara yang wajar.

“Guru boleh menghukum untuk disiplin siswa, tapi tidak harus dengan hukuman yang dapat melukai fisik siswa maupun mental siswa,” jelas Marjani.

Marjani mengatakan, guru yang menghukum siswa tersebut tidak memiliki niat untuk melukai atau mencederai siswa bersangkutan. Tenaga pendidik atau guru memberikan hukuman agar siswa lebih disiplin sehingga dapat meraih masa depan yang lebih baik.

Kepala SMK Negeri 2 Kabupaten Penajam Paser Utara, Abdul Hamid, ketika dihubungi mengatakan, penendangan terhadap Fadli, Sadli, Mika, Maulani seta Muliadi, Rafik dan Kadir yang dilakukan guru mata pelajaran matematika tersebut, karena ketujuh siswa itu kedapatan bermain judi kartu domino.

Sementara salah seorang siswa SMK Negeri 2, Sadli sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Penajam Paser Utara, karena tidak sadarkan diri seteah ditendang tepat dihulu hati.

“Kami sudah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi saat kelas kosong atai tidak ada guru,” kata Sadli.

Namun pihak keluarga Sadli baru mengetahui kejadian yang menimpa Sadli dan teman-temanya tersebut setelah Sadli pulang dari RSUD, Sadli diantar ke rumah oleh salah seorang guru kemudian menceritakan peristiwa penendanan itu.

“Kami baru tahu kejadiannya setelah Sadli yang sempat dirawat di RSUD pulang ke rumah, kami menyayangkan tindakan guru itu karena dapat mencederai siswa,” kata Ipung, kakak Sadli. (bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses