AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Pelaksana tugas Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Tohar mensinyalir banyak tenaga honorer di lingkungan pemerintah setempat diangkat bukan berdasarkan kebutuhan melainkan kepentingan.
“Pemerintah daerah harus menganalisa kembali kebutuhan tenaga honorer, karena disinyalir banyak tenaga honorer diangkat bukan berdasarkan kebutuhan melainkan kepentingan,” kata Tohar saat dihubungi di Penajam, Jumat.
“Pegawai honorer di masing-masing SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang diangkat oleh pejabat pengguna anggaran perlu diverifikasi ulang sesuai beban kerja,” tegasnya.
Tohar mengakui, jumlah tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, semakin tidak terbentung setiap tahun selalu mengalami peningkatan.
“Dibanding tahun sebelumnya, pada tahun ini (2015) pertambahan honorer mencapai sekitar 2.000 orang,” ujarnya.
Dengan jumlah pegawai honorer sekitar 4.000 orang tersebut lanjut Tohar, mengakibatkan sebagian besar anggaran belanja tidak langsung Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, terserap untuk membayar gaji tenaga honorer tersebut.
“Dalam setahun diperkirakan pemerintah daerah kucurkan anggaran mencapai berkisar Rp70 miliar untuk gaji honorer,” kata Tohar.
Selain itu Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar tambah Tohar, juga menginstruksikan agar tidak memperpanjang SK (surat keputusan) para tenaga honorer tersebut, sebelum dilakukan verifikasi ulang berdasarkan beban kerja pegawai honorer di masing-masing SKPD. (bp/rol)