AH Ari B
Petani Penajam Paser Utara sedang memanen padi (Bagus Purwa – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menargetkan peningkatan produksi beras mencapai 52.000 ton pada 2017.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Surito Widarie saat dihubungi helloborneo.com di Penajam, mengatakan target peningkatan produksi beras tersebut, sebagai upaya mendukung terwujudnya program Swasembada Pangan Nasional tahun 2017.
“Selama ini hasil panen para petani mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di daerah itu, bahkan selalu mengalami surplus,” ujarnya.
Namun lanjut Surito Widarie, untuk mewujudkan target tersebut, penyuluh pertanian dan masyarakat petani dapat lebih cermat memperhatikan kondisi cuaca di daerah.
“Kami minta tenaga penyuluh pertanian lebih cermat mengetahui ramalan cuaca dengan terus memperbarui informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG,” katanya.
Menurut Surito Widarie, karakteristik lahan persawahan di wilayah Penajam Paser Utara berbeda dengan daerah lainnya, karena merupakan wilayah nonirigasi.
“Nonirigasi itu, daerah tadah hujan karena tidak memiliki sumber air yang mencukupi untuk irigasi pengairan lahan sawah,” jelasnya.
Dengan kondisi tersebut Surito Widarie meminta, patani, termasuk tenaga penyuluh pertanian dapat mencari solusi agar peningkatan produksi beras di Kabupaten Penajam Paser Utara dapat terwujud.
Penyuluh pertanian tambahnya, juga harus terus memperbarui informasi terkait ramalan cuaca dari BMKG untuk membantu para petani.
“Mengetahui ramalan cuaca itu untuk mengetahui waktu yang tepat, kapan petani mulai melakukan penanamam padi,” ucap Surito Widarie.
Cuaca ekstrem merupakan agenda sepuluh tahunan yang seringkali melanda Kabupaten Penajam Paser Utara yang berdampak pada sektor pertanian. (bp/*rol)
