Bagus Purwa
Balikpapan, helloborneo.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Cabang Balikpapan, Kalimantan Timur, optimistis mampu mencapai target kepesertaan hingga 100 persen di wilayah kerjanya, seiring diluncurkannya layanan pendaftaran peserta melalui telepon.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan Muhammad Fakriza, saat ditemui helloborneo.com di Balikpapan, Rabu, mengemukakan, hingga kini masih menyisakan lebih kurang 150.000 warga di Balikpapan dan tiga daerah lain yakni Kabupaten Penajam Paser Utara, Paser, dan Berau yang menjadi wilayah kerjanya belum terdaftar sebagai peserta BPJS.
“Rata-rata sekitar 50 persen warga di ketiga kabupaten tersebut belum menjadi peserta BPJS Kesehatan, kalau Balikpapan tinggal 15 persen dari 750.000 penduduk,” katanya.
Menurut Muhammad Fakriza, kendala pendaftaran di Balikpapan adalah warga kesulitan meluangkan waktu untuk mendaftar dengan alasan sibuk, sementara di Berau, Penajam Paser Utara, dan Paser, jarak kediaman warga dari kantor BPJS yang menjadi tantangan.
“Kalau nanti sudah bisa melakukan pendaftaran via telepon, alasan sibuk dan jauh semoga bisa dihilangkan sebab calon peserta tinggal menelepon dan hanya perlu waktu beberapa menit,” ujarnya.
Namun, sebelum menelepon ke nomor layanan 1-500-400, calon peserta hendaknya menyiapkan KTP atau Kartu Keluarga, nomor rekening bank, nomor telepon seluler yang bisa dihubungi, alamat rumah, dan kelas rawat atau fasilitas kesehatan yang diinginkan.
Dari KTP atau KK itu, petugas akan meminta Nomor Induk Kependudukan (NIK), sedangkan untuk rekening bank harus yang berasal dari BNI, BRI, Mandiri, atau BTN.
“Setelah itu pendaftar akan menerima konfirmasi pendaftaran lewat SMS dan konfirmasi itu akan memberikan nomor akun BPJS yang bersangkutan. Dari nomor akun itulah nanti uang pembayaran iuran bisa ditransfer,” jelas Muhammad Fakriza.
Namun demikian, lanjut ia, pendaftar lewat telepon masih harus menunggu selama 14 hari setelah konfirmasi SMS diterimanya baru bisa membayar iurannya.
Menurut Muhammad Fakriza, masa tunggu itu digunakan BPJS Kesehatan untuk menyiapkan administrasi, seperti memasukkan data hingga mencetak kartu peserta. Kartunya nanti dikirim ke rumah via jasa kurir.
Di Balikpapan, sebelum pendaftaran lewat telepon diluncurkan, BPJS Kesehatan juga melakukan inovasi dengan menitipkan satu kotak di kantor kelurahan, di mana warga yang ingin mendaftar menjadi peserta cukup memasukkan berkas persyaratannya di kotak tersebut. (bp/*ara)