Keberhasilan Demplot Pupuk Kaltim, Tingkatkan Produktifitas Hasil Pertanian Jember hingga 30 Persen

Arsyad Mustar

Pupuk Kaltim membantu pengembangan budidaya padi di Jember. (Ist)

Jember, helloborneo.com – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali menunjukkan komitmen pendampingan terhadap petani, melalui Demonstration Plot (Demplot) bagi para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani “Tani Makmur” Desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember.

Sejak awal pendampingan pasca sosialisasi Demplot yang dilaksanakan, para petani berhasil mencapai optimalisasi panen gabah melalui penggunaan pupuk Urea dan NPK Pelangi dengan pola pemupukan berimbang di atas lahan seluas 1 hektare.

Keberhasilan itu ditandai dengan Panen Raya yang dilakukan langsung Direktur Komersil Pupuk Kaltim Gatoet Gembiro Noegroho, bersama Pemerintah Kabupaten Jember melalui Asisten II Administrasi Pembangunan Edy B Susilo, di Desa Dukuh Dempok pada Sabtu pagi, 21 Juli 2018.

Pada kesempatan itu, Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Jember Sucipto, mengapresiasi upaya Pupuk Kaltim dalam memaksimalkan potensi pertanian di Kabupaten Jember, melalui demplot dan pendampingan berkala yang dilaksanakan. Hal itu pun membuahkan hasil signifikan, dengan pola pemupukan yang dilakukan.

Pupuk Kaltim membantu pengembangan budidaya padi di Jember. Dalam panen raya demplot yang dilaksanakan di Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Sabtu pagi (21/7). (Ist)

Dikatakannya, penggunaan produk Pupuk Kaltim dengan pola yang seimbang menghasilkan peningkatan produktifitas hingga 30 persen dari biasanya. Tercatat, ada dua jenis padi dengan hasil maksimal, yaitu varietas Sertani 9 yang mencapai 9,5 ton per hektare dan Logawa dengan 10,6 ton per hektare.

“Hasilnya sangat memuaskan dan betul terlihat dari 30 persen peningkatan hasil yang kami capai dari sebelumnya,” ujar Sucipto.

Dari peningkatan hasil produksi tersebut, jika dikonversi dalam bentuk Rupiah, maka tiap hektare memiliki selisih peningkatan hasil antara 9 hingga Rp 14 Juta. Di samping itu, penggunaan produk Pupuk Kaltim pun terbilang lebih hemat, dengan dosis yang jauh lebih kecil diimbangi pola pemupukan yang sesuai, sehingga bibit yang ditebar sejak umur produktif, menampakkan hasil yang nyata.

“Ini salah satu hal yang sangat kami apresiasi, dengan dosis yang kecil namum berimbang, hasil yang didapatkan langsung meningkat signifikan,” tandasnya.

Tak hanya untuk varietas padi, penggunaan Urea dan NPK dari Pupuk Kaltim juga sangat sesuai untuk jenis tanaman kubis yang dalam waktu dekat juga turut dipanen. Dirinya mengaku menggunakan jenis Pupuk Non Subsidi untuk Urea dan NPK Pelangi, dengan komposisi 6 Kwintal Urea serta 4 Kwintal NPK untuk lahan seluas 1 hektare.

Begitu pula untuk hasil, juga dinilai jauh lebih maksimal dibanding menggunakan pupuk subsidi, yang bisa mencapai 1 ton lebih hanya untuk jenis Urea pada lahan dengan luasan yang sama.

Pupuk Kaltim membantu pengembangan budidaya padi di Jember. (Ist)

“Hasilnya juga demikian, saat menggunakan pupuk yang dulu (subsidi) tiap bungkul maksimal hanya 2 Kilogram. Tapi dengan produk non subsidi Pupuk Kaltim, pada umur 65 hari saja sudah jauh lebih besar dan berat bersih kami prediksi di atas 3 kilogram,” terang Sucipto.

Pria yang juga Ketua Kelompok Tani “Tani Makmur” ini pun optimis peningkatan hasil akan jauh lebih besar dengan penggunaan produk Pupuk Kaltim secara sesuai, mengingat demplot yang selama ini dilaksanakan menampakkan hasil yang sesuai.

“Petani disini sudah mulai memahami dan produk Pupuk Kaltim sangat kami akui kualitasnya. Terutama untuk non subsidi, meski harga lebih tinggi tapi sebenarnya lebih hemat untuk pemakaian. Dan hasil pun juga sangat jauh perbandingannya,” tambahnya.

Sementara Edy B Susilo, mewakili Bupati Jember Faida MMR, sangat mengapresiasi upaya Pupuk Kaltim dalam memaksimalkan peningkatan kualitas hasil pertanian masyarakatnya. Menurut Edy, Kabupaten Jember sebagai salah satu kawasan agraris di Jawa Timur, dengan hasil pertanian mayoritas penyumbang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), sangat bergantung pada jenis dan pola pemupukan yang sesuai. Hal itu diwujudkan Pupuk Kaltim melalui demplot bagi Kelompok Tani ” Tani Makmur” dan KTNA Jember, dengan hasil yang nyata, ditunjukkan melalui panen raya padi dan kubis.

Dirinya mengaku akan terus mendorong pemerintah daerah untuk dapat mengintensifkan pemupukan yang sesuai, ditopang ketersediaan pupuk bagi petani di Kabupaten Jember.Terlebih dari Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dari tahun ke tahun, kebutuhan pupuk bagi kawasan pertanian di Jember terus mengalami peningkatan dan hal ini yang diharap dapat didukung dengan keberadaan Pupuk Kaltim.

“Atas nama Pemerintah Daerah, kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas Demplot yang dilakukan melalui sinergi bersama Pupuk Kaltim di Jember ini. Semoga ke depan upaya ini dapat terus berjalan guna mendorong peningkatan produksi pertanian. Sebab, hasil pertanian di Jember menjadi penyumbang tertinggi PDRB yang mencapai 30 persen,” ungkapnya.

Hal itupun disambut Gatoet Gembiro Noegroho, yang menyebut akan terus berupaya untuk memaksimalkan penyebaran Pupuk bagi kawasan yang menjadi tanggungjwab prioritas Pupuk Kaltim. Melalui demplot yang dilaksanakan, sekaligus bentuk keseriusan Pupuk Kaltim dalam mendorong peningkatan kualitas dan hasil pertanian, dengan menyediakan pupuk berkualitas.

“Dengan demplot ini, kami ingin menunjukkan jika produk Pupuk Kaltim berkualitas dan bermutu tinggi. Hasil pun bisa dilihat langsung para petani dengan pola pemupukan berimbang,” paparnya.

Pupuk Kaltim membantu pengembangan budidaya padi di Jember.. (Ist)

Melalui demplot yang dilaksanakan, petani bisa melihat langsung hasil yang didapat dengan menggunakan produk Pupuk Kaltim, agar ke depan dapat diterapkan secara merata pada seluruh kawasan pertanian yang ada.
Upaya ini pun bentuk komitmen dan perhatian Pupuk Kaltim sebagai bagian dari BUMN di bawah naungan PT Pupuk Indonesia (persero), dalam mendorong kesejahteraan petani menuju swasembada pangan di Indonesia.

“Dengan peningkatan hasil pertanian secara signifikan, secara tidak langsung akan turut meningkatkan kesejahteraan petani kita. Itu salah satu tujuan besarnya,” ungkap Gatoet.

Pupuk Kaltim lanjut dia, akan melaksanakan demplot bagi kawasan lainnya, agar pola pemupukan dari pembibitan yang sesuai dapat turut dirasakan seluruh petani, ditopang penggunaan produk pupuk berkualitas. “Harapan kami demplot ini bisa menjadi contoh bagi petani lainnya dan bisa mendapat hasil yang juga meningkat sesuai harapan,” pungkasnya. (am/tan)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.