Ari B
Penajam, helloborneo.com – Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Tohar selaku ex-officio Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD berharap daerah setempat segera memiliki gedung pusat pengendalian operasional (Pusdalops) sebagai sentral penanganan dan tanggap darurat bencana.
“Diharapkan ada gedung Pusdalops di Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai pusat pengendalian dan koordinasi penanggulangan bencana,” kata Tohar ketika dihubungi helloborneo.com, Senin.
Keberadaan gedung Pusdalops akan menjadi pusat koordinasi penanggulangan bencana di Kabupaten Penajam Paser Utara, sehingga penanganan bencana bisa ditangani lebih cepat dan optimal.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara hingga kini belum memilki gedung Pusdalops yang dilengkapi gudang peralatan dan perlengkapan, serta logistik bencana.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga belum memiliki gedung kantor sendiri, sebagai sentral penanganan dan penanggulangan pra atau pasca bencana.
Namun hingga kini, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara belum memutuskan pembangunan gedung Kantor BPBD dan Pusdalops yang dilengkapi gudang, sebab anggaran yang dibutuhkan cukup besar mencapai Rp30 miliar.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menurut Tohar, baru menetapkan lokasi pembangunan gedung kantor dan Pusdalops yang dilengkapi gudang tersebut di lahan milik pemerintah kabupaten, tepatnya di belakang gudang aset Badan Keuangan.
“Pembangunan sarana gedung penunjang BPBD itu masih disesuaikan kemampuan kas daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara,” jelasnya.
Namun lanjut Sekkab, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mempunyai peluang mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk pembangunan sarana penunjang BPBD tersebut.
Rencananya Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, akan mencoba mengajukan permohonan kepada Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri untuk membangun gedung Kantor BPBD dan Pusdalops dilengkapi gudang itu.
“Kami akan mencoba mengajukan usulan permohonan bantuan dana kepada Kemendagri untuk meningkatkan pelayanan masyarakat di sektor bencana,” ujar Tohar. (bp/hb)