Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Komisioner Divisi Hukum Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Feri Mei Effendi mengucapkan belasungkawa tehadap meninggalnya ratusan pejuang demokrasi usai menjalankan tugas mengawal pemungutan suara Pemilihan Umum atau Pemilu 2019.
“Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia saat atau usai bertugas terkait pelaksanaan Pemilu 2019 adalah pejuang demokrasi,” ujar Feri Mei Effendi ketika ditemui helloborneo.com.
“Saya atas nama teman-teman KPU Kabupaten Penajam Paser Utara ikut belasungkawa untuk petugas KPPS yang meninggal dunia, dan berharap petugas KPPS yang saat ini dalam kondisi sakit dapat segera pulih ” katanya.
Feri Mei Effendi menyebutkan Pemilu 2019 adalah sejarah bagi bangsa Indonesia, karena pelaksanaan pemilihan eksekutif dan legislatif diselenggarakan dalam satu hari yang sama.
“Sejarah juga dengan banyaknya teman-teman KPPS yang gugur, mereka sebagai ujung tombak pelaksanaan pemilihan umum. Kejadian itu merupakan pelajaran sangat berharga dan memilukan,” ucapnya.
Tentunya penyelenggaraan Pemilu 2019 lanjut Feri Mei Effendi, dijadikan evaluasi agar pelaksanaan pemilihan umum selanjutnya tidak terulang kembali peristiwa yang terjadi pada Pemilu 2019.
Ia menilai honor petugas KPPS yang memiliki beban kerja dan tanggung jawab besar dalam penyelenggaraan pemilihan umum tergolong kecil, besaran honor petugas KPPS tersebut harus dievaluasi dan dapat ditingkatkan.
“Honor Ketua KPPS sebasar Rp550.000 serta anggota Rp500.000 dan dipotong pajak itu miris sekali, bayangkan petugas KPPS pada Pemilu 2019 bekerja melakukan penghitungan suara hampir 24 jam,” jelas Feri Mei Effendi.
“Petugas KPPS sebelumnya juga mendirikan tenda untuk TPS (tempat pemungutan suara) kemudian memantau logistik yang datang, jadi ke depan honor petugas KPPS bisa ditambah menyesuaikan kondisi wilayah atau daerah,” tambahnya.
Selain meningkatkan kesejahteraan petugas KPPS menurut Feri Mei Effendi, ke depan para petugas KPPS juga bisa mendapatkan pelayanan dan terpantau dari para medis saat melaksanakan tugas di lapangan.
Namun ia berharap pelaksanaan pemilihan legislatif dan eksekutif yang dilaksanakan secara bersamaan bisa dievaluasi, karena berkaca dari pelaksanaan Pemilu 2014 tidak ada kejadian tragis seperti yang terjadi pada penyelenggaraan Pemilu 2019. (bp/hb)