Longsor Parah, Akses Jalan Palaran – Sambutan Kembali di Tutup

Poto Istimewa.

Samarinda, helloborneo.com – Intensitas hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir mengakibatkan kondisi jalan longsor pada dua ruas jalan menuju Samarinda Seberang ke Palaran-Sambutan semakin parah.

Kepala UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR PERA) Kaltim, Joniansyah mengatakan longsor di Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang sempat ditangani beberapa hari sebelumnya.

“Hari ini kami sudah kerja kembali di lokasi tanah longsor setelah kemarin sempat dibuka. Hujan turun lagi, ternyata tanah itu turun lagi ke jalan,” ungkap Joniansyah, Rabu (9/9/2020).

Longsor menimbun dua ruas jalan menuju Samarinda Seberang ke Palaran-Sambutan atau sebaliknya. Akses pun tak bisa dilewati. Padahal, jalan tersebut baru kembali dibuka Selasa, 8 September lalu setelah ditutup selama empat hari karena longsor. Timbunan tanah menjulang 5 hingga 8 meter dengan panjang jalan tertutup sampai 100 meter.

Saat ini, pihak PUPR PERA Kaltim telah berkoordinasi dengan kepolisian, terutama Satlantas Polresta Samarinda untuk pengaturan lalu lintas. Dinas Perhubungan Samarinda turut turun dibantu relawan. Jalan pun kembali ditutup.

Joniansyah berharap cuaca bisa bersahabat beberapa hari ke depan. Sehingga jalan cepat dibuka kembali.

“Sementara hari ini kami tutup. Kami kerja maksimal untuk membersihkan material di badan jalan. Alat berat membersihkan material longsoran telah diturunkan. Tiga ekskavator besar dan beberapa ekskavator mini. Juga grader. Sepuluh dump truck dikerahkan mengangkut longsoran. Penerangan juga telah untuk membantu pengerjaan ketika malam. Material longsoran akan dibuang ke eks-tambang di sekitar lokasi longsor. Karena kalau tempat pembuangannya jauh lagi akan memakan waktu. Jadi kami optimalkan. Kita buang ke sana,” terang Joniansyah.

UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II Dinas PUPR PERA Kaltim juga menyiapkan rencana jangka menengah untuk lokasi yang terus longsor tersebut.  

Pola cerucuk sebagai metode penguatan tanah yang efektif untuk mengatasi longsoran dan stabilitas lereng, dikemukakan. Menggunakan penguatan tiang-tiang vertikal. Sedangkan rencana jangka panjang merupakan kewenangan Bidang Bina Marga.

“Semoga cuaca terang ke depannya. Karena kalau tanah basah kami juga kesulitan. Kami imbau masyarakat hati-hati karena kondisi jalan yang licin. Karena proses pengerjaan kami maksimalkan dan diharapkan bersabar beberapa hari ke depan,” tambahnya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Samarinda, Komisaris Polisi Ramadhanil memastikan jalan tersebut telah kembali ditutup. Setidaknya selama pembersihan material longsor berlangsung. Sehingga pekerjaan bisa berjalan maksimal.

“Bila satu jalurnya sudah dibersihkan dan bisa dilalui maka akan dibuka. Itupun kalau tidak hujan. Kalau dimungkinkan berlanjut penutupan jalan, akan kami koordinasikan kepada Dinas Perhubungan Samarinda,” ucap Kompol Ramadhanil. (/sop/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.