DPRD Minta Perumda Perluas Layanan Tanggulangi Kesulitan Air Bersih

Bagus Purwa

Foto Ruang Pelayanan di Kantor Perumda Danum Taka.

Penajam, helloborneo.comDewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meminta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka memperluas layanan untuk memenuhi ketersediaan dan menanggulangi kesulitan air bersih.

“Masih banyak wilayah yang mendambakan layanan air bersih Perumda Air Minum Danum Taka,” ujar Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Hartono Basuki ketika dihubungi helloborneo.com di Penajam, Kamis.

“Selama ini masih ada sejumlah wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi langganan krisis air bersih setiap musim kemarau,” ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut ia, mempunyai kewajiban mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat, dengan membangun jaringan pipa air bersih.

Pembangunan jaringan pipa air bersih menurut Hartono Basuki, juga membantu pemasangan sambungan air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR program pemerintah pusat.

“Kalau tidak punya jaringan pipa air bersih secara langsung program pemasangan sambungan air bersih MBR tidak dapat dilakukan,” jelas politikus Partai Demokrasi Indonesia atau PDI Perjuangan tersebut.

Masih ada sejumlah wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara yang dilanda krisis air bersih saat kemarau, sumber air seperti sumur dan sungai menjadi dangkal dan air dalam menjadi keruh.

Sehingga saat kemarau cukup panjang kata Hartono Basuki, masyarakat membeli air bersih untuk digunakan sehari-hari dengan mengeluarkan biaya cukup besar.

Di Kecamatan Sepaku ia menimpali lagi, baru dua desa yang mendapatkan akses air bersih dari Perumda Air Minum Danum Taka. dan tahun ini (2020) baru ditambah pipa jaringan air bersih.

“Sepaku minim sumber air bersih, kalau kemarau sumur kering dan air hujan keruh cadangan air bersih habis dan kondisi itu dijalani bertahun-tahun oleh masyarakat Sepaku,” ungkapnya.

“Diharapkan jaringan air bersih bisa menjangkau seluruh kawasan, sehingga tidak terjadi lagi krisis air bersih meski kemarau, kalau ada daerah yang belum terjangkau karena geografis bisa dipasok daerah terdekat,” ucap Hartono Basuki. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.