Muh Riskiullah
Balikpapan, helloborneo.com – Terus mengalami peningkatan kasus covid-19, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Ganip Warsito lakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)
Saat ini Kaltim merupakan salah satu 21 provinsi dengan 25 kabupatan dan kota yang berada di luar pulau Jawa dan Bali yang masih mengalami peningkatan kasus Covid-19. Untuk itu Kaltim menjadi bagian dari tujuan kunjungan kerja Satgas Nasional penanganan covid-19 guna melakukan rapat koordinasi terkait penanganan covid-19 bersama pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.
Kunjungan kerja ini langsung dipimpin oleh Letjen TNI Ganip Warsito. Ia mengatakan angka penularan covid-19 yang masih terbilang relatif tinggi hingga mengacu pada penyampaian WHO yang mengatakan terbilang hampir 200 juta orang mengidap virus covid-19 saat ini.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan dengan jumlah yang tak diketahui yang masih menderita covid-19 berkepanjangan atau long covid-19,” ungkapnya.
Melihat kasus yang masih meningkat, dan berdasarkan instruksi Presiden RI untuk melakukan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di 21 provinsi dengan 25 kabupaten,kota diluar pula Jawa dan Bali, hal tersebut dilakukan mengingat masih tingginya angka penularan varian delta. PPKM pada daerah-daerah yang masih mengalami peningkatan kasus covid-19 akan diperpanjang hingga 9 agustus 2021, dari 25 kabupaten dan kota salah satu nya kota Balikpapan yang masih melakukan perpanjangan PPKM berbasis level 4.
Sedangkan untuk testing dan presering yang dilakukan di Kaltim baru mencapai di angka 1 banding 5 sedangkan pada target WHO diangka 1 banding 30 sedangkan pada target Satgas Nasional 1 banding 15.
“Semakin banyak yang bisa di testing dan treaking oleh Satgas maka semakin cepat dilakukan penanganan dan dilakukan karantina pada masyarakat yang terpapar virus covid-19 sehingga tidak terjadinya penyebaran secara luas,” ujar Ganip, Jumat (6/8/2021).
Ia menambahkan tingginya kebutuhan oksigen di Indonesia, khususnya di Kaltim yang sempat terkendala pada penyaluran oksigen yakni transportasi. Untuk itu pemerintah telah mengambil langkah-langkah berupa penggunaan oksigen selain menggunakan oksigen liquid pemerintah juga mensupplay oksigen konsentrator yang berbobot hingga 5 kilogram. (sop/tan)