TB Sihombing

Paser, helloborneo.com – Bupati Paser Fahmi Fadli menginstruksikan penanganan darurat bencana banjir yang melanda sejumlah kawasan kacamatan yang tersebar di daerah itu.
“Segenap jajaran untuk cepat tanggap melakukan antisipasi dan penanganan banjir, serta terkait kendala di lapangan,” ujar Fahmi Fadli ketika ditemui helloborneo.com di Paser, Kamis.
“Saya tidak mau urusan banjir ini hanya ditangani instansi terkait, tapi semua unsur harus terlibat,” tegasnya.
Untuk mengatasi segala dampak bencana banjir tersebut Bupati Fahmi Fadli memberikan arahan pada rapat koordinasi penanganan banjir di ruang rapat Sadurengas.
Bupati mengeluhkan adanya keterlambatan penanganan hanya karena ketakutan jajaranya menyangkut aturan, sehingga upaya penanggulangan bencana banjir terkesan lambat.
“Hilangkan dulu terkait administrasi, saya tidak mau penanggulangan bencana terkendala admistrasi. Warga saat ini betul -betul membutuhkan bantuan, saya siap tanggungjawab selama penggunaannya betul-betul untuk masyarakat,” tegas Fahmi Fadli.
Menyangkut adanya sejumlah desa yang terisolir seperti Desa Kepala Telake dan Muluy, Bupati turut prihatin karena hingga kini bantuan tidak dapat disalurkan hanya karena kendala di lapangan.
“Kalau perlu sewa helikopter untuk penyaluran bantuan. Kita tidak tahu, apa warga disana kelaparan atau ada yang sudah menjadi korban. Saya tidak mau menunggu, warga Desa Kepala Telake dan Muluy harus secepatnya menerima bantuan,” kata dia.
“Saya turut merasakan penderitaan yang dirasakan masyarakat. Membantu lebih cepat lebih baik. Pemerintah sebenarnya ingin cepat hadir, Jangan tunggu prosedur, saya tanggungjawab,” tegas Fahmi Fadli lagi.
Bupati juga meminta Dinas PUPR untuk segera melakukan upaya penanganan sehingga Desa Kepala Telake dan Muluy bisa segera dijangkau. (bp/hb)