ES Yulianto

Penajam, helloborneo.com – Optimalisasi tingkat penggunaan jalan berkeselamatan untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran Lalu Lintas di Kabupaten Penajam Paser Utara, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri lakukan penelitian di ruangan Catur Prasetya, Polres Kabupaten Penajam Paser Utara, Rabu (13/10/2021).
Kepala Puslitbang Polri, Brigjen Pol Iswyoto Agoeng menjelaskan bahwa tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja kepolisian mengenai lalu lintas dan menerima masukan dari beberapa pihak terkait seperti dari Kepolisian Resor Kabupaten Penajam Paser Utara, sopir bus, tokoh agama dan masyarakat serta pemerhati lalu lintas.
“Tujuannya hanya untuk mendapatkan masukan sebagai pembanding karena Polda Kaltim kan salah satu 6 Polda yang menjadi objek penelitian” ucap Brijen Pol Iswyoto Agoeng.
Menurutnya Polda Kaltim menjadi bagian penelitian pihaknya karena berhasil menurunkan resiko kecelakaan lalu lintas. Harpaannya dari hasil dari pada kegiatan ini bisa menjadi rekomendasi kepada Polda lainnya di Indonesia.
“Polda Kaltim lakalantas masih rendah dibandingkan Polda lainnya. Kita ingin melihat apakah di Kaltim ini bisa dijadikan contoh untuk di Polda lainnya,” katanya.
Sebagai peserta, mewakili komunitas pemerhati transportasi publik, Achmad fitriadi, mengatakan bahwa besar harapan untuk bisa saling bersinergi mengapai tujuan yang diinginkan seperti kenyamanan pejalan kaki, kemudian penguraian penggunaan roda dua bagi anak dibawah umur.
“Dalam hal in berharap besar untuk sinergitas, semua instansi dalam penanganan lalulintas, dan rencana program meminimalisir penggunaan roda dua untuk anak dibawah umur,” kata Ahmad Fitriadi.
Selain hal tersebut, warga yang akrab disapa Ady Kutu ini menyebutkan dalam mempersiapkan Ibu Kota Negara juga perlu menggaungkan penggunaan angkutan umum, mengingat tak lama lagi Kabupaten Penajam Paser Utara akan menjadi lokasi penyangga dan tidak menutup kemungkinan juga penduduk akan terus bertambah sehingga perlu perhatian lebih akan angkutan umum dan rambu lalu lintas.
“Apalagi harus menggaungkan kampanye, menggunakan transportasi umum, kita juga sudah harus siap dengan melihat isu strategis nasional dalam hal lalulintas akibat dampak dari perpindahan manusia ke calon Ibu Kota yang juga memiliki efek kepadatan pengguna jalan,” tutupnya. (sop/tan)