N Rahayu

Berau, helloborneo.com – Upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata terus digenjot. Meskipun saat ini Berau masih dalam PPKM Level 3.
Ketua DPRD Berau, Madri Pani menuturkan, PAD dari pariwisata memiliki potensi yang besar. Pasalnya Berau memiliki keindahan alam yang tidak diragukan lagi. selain di darat, Berau juga terkenal akan bawah lautnya.
“Kita sadari itu. Memang ada kendala, tapi kita harus yakin,” paparnya.
Ia mengatakan, saat ini Berau banyak dilirik oleh para wisatawan setelah nyaris dua tahun menutup diri dari kunjungan wisatawan asing maupun lokal. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.
“Beberapa daerah sudah zona hijau, seperti Maratua dan Derawan. Saya rasa, sudah bisalah dibuka untuk wisatawan asing,” imbuhnya.
Politisi Partai NadDem ini mengungkapkan, promosi wisata sudah bisa dilakukan secara bertahap guna menarik wisatawan berkunjung kembali. Ia mengungkapkan, dengan kembali dibukanya akses wisata, secara langsung membantu perekonomian masyarakat lokal yang berada di destinasi tersebut.
“Berbicara ekonomi, kita cukup terpuruk. Saya rasa dengan dibukanya akses ini, bisa meningkatkan pendapatan warga,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Masrani menuturkan kendala yang ditemui saat ini adalah membuka akses wisata bagi para wisatawan mancanegara, karena hingga kini hanya dua maskapai yang beroperasu yaitu Wings Air dan Susi Air yang melayani rute lokal. Dari bandara Kalimarau menuju ke bandara Maratua.
“Harga tiket yang tinggi tentu membawa pengaruh juga kepada kunjungan,” katanya, Rabu (27/10/2021).
Tahun ini, data kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun lokal per Agustus mencapai 49.199 orang. Dari jumlah tersebut, 40 orang merupakan wisatawan mancanegara. Jumlah ini masih jauh dibanding kunjungan pada tahun 2019 yakni 301.015 orang.
“Covid-19 memang membawa pengaruh besar. Banyak pemilik restoran yang berada di area wisata, memilih tutup sementara. Termasuk salah satu hotel yang ada di kawasan Tanjung Redeb,” lanjutnya.
Untuk syarat masuk ke Berau, dan menuju ke area wisata, Masrani memaparkan, setiap orang wajib menunjukan PCR dengan hasil negatif. Ini berlaku bagi wisatawan mancanegara. Sedangkan untuk lokal, wajib membawa surat rapid antigen. Sementara wisatawan dari luar negeri, masih belum bisa membawa anak di bawah usia 12 tahun.
“Fokus kita saat ini untuk wisatawan lokal saja dulu. Pelan-pelan berjalan, baru menerima wisatawan asing lagi,” pungkasnya
Meskipun saat ini seluruh destinasi wisata di Berau telah dibuka. Namun, Masrani meminta kepada setiap Kepala Kampung dan Camat untuk memperketat prokes. Dan melakukan pemeriksaan dan imbauan kepada pengelola wisata di tempat masing-masing. (sop/tan)