Kerusakan Lingkungan Akibat Aktifitas Tambang Dirasakan Warga Gersik-Penajam

ES Yulianto

Pertemuan antara sejumlah masyarakat Kelurahan Geresik, Kabupaten Penajam Paser Utara dipimpin oleh Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Muliadi (16/12/21).

Penajam, helloborneo.com – Kerusakan lingkungan dampak dari adanya aktifitas tambang batu bara di Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara satu bulan terakhir mulai dirasakan warga setempat.

Warga Kelurahan Gersik mengaduka dampak aktifitas tambang batu bara tersebut kepada Pemeritah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kamis, dan Plt Sekretaris Daerah Kabupaten setempat Muliadi memberikan pilihan untuk menutup tambang tersebut.

Ketua RT 01 Kelurahan Gersik Subarianto saat ditemui helloborneo.com mengatakan, saat ini dampak aktifitas tambang mulai terasa, air luapan tambang batu bara turun ke sekitar laut melalui sungai yang ada hingga mata pencarian sebagai nelayan terganggu.

“Kalau bicara dampak, waktu perusahan itu beroperasi kalau hujan airnya akan turun jelas ke laut penghasilan kurang di laut dan di tambak berkurang,” ungkapnya.

Selain berdampak kepada mata pencarian masyarakat sekitar, Subarianto juga menuturkan bahwa jarak akfititas tambang saat ini berkisar antara 160-200 meter, yang dikhawatirkan terjadi banjir di area permukiman masyarakat.

“Iya mengancam banjir, karena kalau memang itu dilakukan pasti dampaknya banjir. Jaraknya semakin deket dengan permukiman, kalau sekarang berjarak sekitar 160 atau 200 meter dari permukimam,” jelasnya.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Muliadi mengaku bahwa kondisi saat ini sangat memperihatinkan, dampak akitifitas tambang dikhawatirkan kepada sekitar 500 orang yang bermukim di dua RT (rukun tetangga) sehingga perlu pencegahan.

“Bahwa kegiatan tambang itu merusak tatanan hidup masyarakat bahkan mengancam pemukiman mereka. Yang terdampak itu RT 01 dan RT 02 di Kelurahan Gersik sekitar 500 warga Langkah pencegahan yang kita ambil demi keselamatan warga,” Kata Muliadi.

Hasil pertemuan bakal memberikan beberapa pilihan kepada Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud di antaranya, menutup sementara pertambangan tersebut di mana diketahui di bawah koordinir Perusahaan Umum Daerah Benuo Taka Kabupaten Penajam Paser Utara.

“Soal penambangan yang dikoordinir oleh Perumda Benuo Taka itu merambah ke dekat perumahan warga. Saya akan menyampaikan kepada kepala daerah untuk segera menyarankan menutup kegiatan ini sementara dulu. Tata cara penambangan yang benar itu gali tutup, gali tutup,” jelasnya. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses