TB Sihombing

Paser, helloborneo.com – Harga komoditi sembako di Kabupaten Paser mengalami kenaikan jelang pergantian tahun di antaranya cabai rawit, bawang merah dan bawang putih.
Pantauan helloborneo.com di pasar tradisional di Kabupaten Paser, Selasa, harga bawang merah dari Rp25.000 menjadi Rp27.000 per kilogram, bawang putih dari Rp25.000 menjadi Rp28.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit dijual dengan Rp192.000, sebelumnya Rp92.000 per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Paser, Hairul Saleh mengatakan, tingginya curah hujan dalam waktu tiga bulan terakhir jadi salah satu faktor kenaikan harga, beberapa daerah pemasok di Paser mengalami gagal panen.
“Petani lombok gagal panen, petani bawang merah dan bawah putih banyak yang gagal panen,” ujarnya.
Bawang merah dan bawang putih dipasok dari luar daerah, dan terjadi gagal panen serta tingginya ombak laut juga jadi kendala, diprediksi kenaikan harga awal atau medio Januari 2022.
Dia membeberkan, tidak menutup kemungkinan dilakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar tradisional.
“Akan turun ke Pasar Penyembolum Senaken untuk melihat kestabilan harga,” jelas Hairul Saleh.
Salah seorang pedagang di Pasar Penyembolum Senaken, Budiman, menuturkan, lombok, bawang merah, bawang putih akibat gagal panen, dan kondisi itu dikeluhkan petani karena banyak komoditi yang tidak laik atau layak.
Terkait pembeli tidak mengalami penurunan jelas dia, dapat dikatakan cukup ramai setidaknya sejak Natal dan tahun baru (Nataru).
“Ada saja pembeli yang mengeluh dan menanyakan kenaikan harga,” ucap Budiman.
Pedagang ayam broiler, Jumi menjelaskan, kenaikan harga hampir terjadi setiap tahun jelang pergantian tahun, bahkan pada 2020 pernah diangka Rp32.000 per kilogram.
“Sekarang tidak terlalu tinggi naiknya dari Rp23.000 menjadi Rp25.000 ribu per kilogram,” ungkapnya. (bp/hb)