ES Yulianto
Penajam, helloborneo.com – Sedikitnya 16 desa dan kelurahan di Kabupaten Penajam Paser Utara mendapatkan sambungan air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada 2021.
Direktur Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Abdul Rasyid saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Rabu mengatakan, target capaian pemasangan sambungan air bersih MBR dalam kurun waktu 2021 sebanyak 22 kelurahan dan desa.
Namun, tidak dapat terealisasi karena ada keterlambatan penuntasan dua Instalasi Pengelolaan Air (IPA), yakni sumber air Bendungan Babulu dan sumber air bawah tanah.
Keterlambatan tersebut dipicu keterbatasan anggaran Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, serta material yang dibutuhkan untuk penuntasan dua IPA tersebut berasal dari Australia.
“Karena IPA di Babulu itu baru bisa dioperasionalkan pada 2022, jadi sambungan air bersih MBR enam desa dan kelurahan baru dapat difungsikan tahun depan,” jelasnya.
“Pengerjaan yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) karena kekurangan anggaran dan materialnya berasal dari Australia,” tambahnya.
Hasil kesepakatan bersama dengan Dinas PUPR Kabupaten Penajam Paser Utara kedua sumber air baku tersebut bakal dioperasikan pada Februari 2022.
“Target dengan Dinas PUPR awal Februari 2022 sudah beroperasi tinggal tempat penampungan air bersih (Reservoir),” ucapnya.
Sebaran target enam kelurahan dan desa berikutnya yakni terbanyak berada di Kecamatan Babulu, mencapai 1.225 sambungan air bersih MBR dari target sekitar 3.000 sambungan rumah.
Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, menargetkan sedikitnya 22 desa dan kelurahan terpasang sambungan air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah pada 2022.
Sebanyak 54 desa dan kelurahan tersebar di Kabupaten Penajam Paser Utara, terdiri dari 24 desa dan 30 kelurahan. (bp/hb)
