RSUD Paser Lakukan Persiapan Antisipasi Lonjakan COVID-19

TB Sihombing

RSUD Panglima Sebaya Kabupaten Paser melakukan persiapan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19 (TBS)

Paser, helloborneo.com – Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Panglima Sebaya Kabupaten Paser melakukan persiapan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di daerah itu, dan saat ini terdata 16 warga setempat terkonfirmasi positif virus corona melakukan isolasi mandiri.

Direktur RSUD Panglima Sebaya Kabupaten Paser, Kamal Anshari saat ditemui helloborneo.com di Paser, Rabu mengatakan, menyikapi prediksi terjadinya gelombang ketiga COVID-19, untuk sarana dan prasarana rumah sakit rujukan telah cukup mempuni untuk ruang rawat maupun alat penunjang lainnya yang diperlukan.

Standar dari rumah sakit harus menyiapkan 10 persen untuk isolasi dari total tempat tidur. Untuk di RSUD Panglima Sebaya terdapat 210 tempat tidur. Kalau 10 persen artinya 21 tempat tidur, tetapi disiapkan 24 tempat tidur.

Untuk ruang isolasi bertekanan negative, dalam arti telah memiliki filter menyedot atau menyaring udara dari yang kontak dengan virus, saat ini terdapat alat High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter pada 24 tempat tidur atau pada masing-masing ruangan.

“Satu kamar ada satu HEPA filter dengan kapasitas dua sampai tiga pasien. Di ruang isolasi utama ada 24 tempat tidur, dan 11 kamar semuanya menggunakan HEPA filter,” ujarnya.

Dari 24 tempat tidur, empat di antaranya untuk ICU sebagai persiapan, jika terdapat pasien dengan kondisi berat dan membutuhkan ventilator atau alat bantu napas.

Jika terjadi lonjakan COVID-19 seperti Juli-Agustus 2021, telah menyiapkan skenario cadangan. Yakni akan memanfaatkan ruang lain di RSUD Panglima Sebaya dengan kapasitas keseluruhan 92 tempat tidur, sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan atau Kemenkes harus menyiapkan 40 persen tempat tidur.

“Kami menyiapkan 92 tempat tidur sudah melebih dari 40 persen. Untuk alat bantu napas saat gelombang kedua kami hanya punya enam item dan sekarang sudah 12,” jelasnya.

Saat ini juga terdapat 47 unit oksigen konsentrator, satu alatnya dapat diperuntukkan sampai dua orang pasien. Kemudian ada 110 tabung oksigen, serta oksigen liquid atau cair dengan kapasitas 4.000 kubik dan penggunaan pada hari-hari biasa habis dalam satu bulan. Namun berkaca pada lonjakan COVID-19 Juli-Agustus 2021 hanya bertahan 4-5 hari.

Masih ada lagi sumber oksigen yang dapat dimanfaatkan RSUD Panglima Sebaya, yakni generator oksigen atau alat produksi oksigen. Namun, sejak 2016 lalu rusak dan sejak awal 2022 tengah proses perbaikan yang diharapkan akhir Maret telah selesai perbaikan.

“Sparepart (suku cadang, Red) segala macamnya itu dari luar negeri. Butuh waktu, setelah alatnya datang baru diperbaiki,” ucap Kamal Anshari.

Saat ini telah disediakan pos skrining untuk mengecek hasil apakah terkonfirmasi positif atau negatif COVID-19, berada dekat areal parkir kendaraan atau tepat depan ruang IGD, jika telah berstandar nasional dengan kapasitas empat tempat tidur.

Kemudian untuk alur sudah siapkan masuknya, sudah disiapkan pos skrining dalam bangunan di depan IGD berstandar nasional menggantikan tenda yang dulu pernah ada di depan pos skrining semi permanen dengan kapasitas emat tempat tidur.

Disinggung mengenai varian omicron diakuinya, salah satu keterbatasan RSUD Panglima Sebaya karena untuk memastikan virus jenis baru tersebut harus lebih dulu mengirim sampel ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan di Surabaya atau Jakarta.

Pengiriman sampel itu baru dapat dilakukan jika dari hasil Polymerase Chain Reaction (PCR), di mana Cycle threshold (CT) value angkanya di bawah 20.

“Informasi dari teman-teman laboratorium, kirimnya ke provinsi (Diskes Kaltim) dulu. Nanti secara kolektif dikumpulkan baru dikirim ke Litbangkes Surabaya untuk mengetahui varian apa,” kata Kamal Anshari. (bp)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses