Ketua DPRD PPU Minta Jaga Kelestarian Festival Belian Adat Paser Nondoi

ES Yulianto

Ketua DPRD Kabupaten PPU, Syahrudin M Noor. (ESY)
Ketua DPRD Kabupaten PPU, Syahrudin M Noor. (ESY)

Penajam, helloborneo.com – Hadir dalam pembukaan acara Festival Belian Adat Paser Nondoi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Dearah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Syahrudin M Noor berharap kegiatan ini menjadi kegiatan rutin yang bisa ditularkan kepada setiap generasi di Kabupaten PPU.

Syahrudin M Noor mengucap syukur atas terselengaranya kegaitan tersebut. Kegiatan ini dianggap penting sehingga perlu menjadi agenda tahunan pemerintah daerah.

Festival Belian Adat Paser Nondoi. (Ist)
Festival Belian Adat Paser Nondoi. (Ist)

“Alhamdulilah, kita mengucap syukur pelaksanaan budaya kita Nondoi. Sejogyanya dilaksanakan menjadi agenda daerah kita. sama mungkin di kukar ada eraui sama di kita ada nondoi,” kata Syahrudin, Senin (24/10).

Kegiatan ini menjadi momen untuk menjaga kelestarian budaya Paser di Kabupaten PPU. Dalam urusan menjaga kelestarian budaya harus menjadi tanggung jawab bersama untuk merawatnya

“Saya kira ini harus kita kembangkan karena memang ini menjaga kelestarian budaya kita yang ada di ppu dan harus sama – sama menjaga itu,” tuturnya.

Festival Belian Adat Nondoi yang diselengarakan di Rumah Adat Kuta Kabupaten PPU menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat di tanah Benuo Taka ini.

Gelaran Festival Belian Adat Paser Nondoi. (Ist)
Gelaran Festival Belian Adat Paser Nondoi. (Ist)

“Kita dukung kegiatan seperti ini, kebanggaan daerah kita,” ujarnya.

Syahrudin M Noor meminta agar pengiat seni dan budaya bisa menularkan kepada generasi berikutnya. Sehingga cara tersebut tak hanya terhenti di kalangan tua.

“Pelaku seni budaya di daerah kita, pada segmen berikutnya harus kita tularkan budaya kepada generasi berikutnya,” jelasnya.

Kegiatan tersebut pun selain harus dijaga, juga harus tetap diselengarakan agar tetap eksis di Kabupaten PPU. Karena menurut Syahrudin M Noor dalam kegiatan ini ada beragam budaya yang perlu dilestarikan hingga generasi penerus.

“Supaya kelestarian budaya kita ini tetap terjaga dan eksis bahwa di Kabupaten PPU. Ada ragam budaya dialamnya perlu dilestarikan generasi ke generasi berikutnya,” pungkasnya. (adv/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses