Edy Suratman Yulianto
Penajam, helloborneo.com – Kondisi memprihatinkan tengah dialami gudang alat dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Dengan kapasitas yang sudah melampaui batas, sebagian peralatan kebencanaan kini terpaksa disimpan di luar gudang. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran besar terhadap kelayakan peralatan yang sangat dibutuhkan saat bencana datang secara tiba-tiba.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro, mengungkapkan bahwa kondisi ini tidak hanya membahayakan keberlanjutan peralatan, tetapi juga akan menghambat respons cepat BPBD nantinya
Menurutnya, diperlukan langkah strategis berupa pembangunan gedung penyimpanan yang lebih representatif untuk memastikan peralatan dan logistik tetap terjaga kualitasnya.
“Kita harus memastikan peralatan dan logistik dalam kondisi prima kapan pun diperlukan. Jangan sampai ketika bencana melanda, alat-alat vital ini tidak dapat digunakan hanya karena kerusakan akibat penyimpanan yang tidak memadai,” kata Muhammad Sukadi Kuncoro, Selasa (07/01/2024).
Saat ini, gudang penyimpanan BPBD Kabupaten PPU yang terletak di Jalan Provinsi kilometer 3 Kelurahan Penajam itu, masih status sewa. Hal ini menjadi beban anggaran daerah yang cukup signifikan, mengingat biaya sewa harus dikeluarkan setiap tahun.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten PPU itu menilai, pembangunan gedung penyimpanan yang lebih representatif dan menjadi aset pemerintah daerah tidak hanya memberikan solusi jangka panjang terhadap masalah kapasitas, tetapi juga membantu menghemat anggaran secara signifikan.
“Kalau kita memiliki gedung sendiri, anggaran sewa tahunan bisa dialihkan untuk keperluan lain yang lebih penting. Selain itu, alat-alat kebencanaan dapat disimpan dengan lebih aman dan tahan lama, sehingga kita lebih siap menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Kelebihan kapasitas gudang ini juga dinilai mengancam kesiapsiagaan daerah menghadapi bencana yang sering datang tanpa peringatan. Logistik seperti tenda darurat, perahu karet, dan perlengkapan lainnya merupakan elemen vital dalam operasi tanggap darurat.
Ia menegaskan, investasi dalam pembangunan gedung penyimpanan yang layak merupakan langkah strategis untuk mendukung keberlanjutan mitigasi dan penanganan bencana di PPU.
“Bencana tidak menunggu kesiapan kita. Kalau kita tidak siap, yang menderita adalah masyarakat. Maka, solusi ini harus segera direalisasikan,” pungkasnya. (log)