Tana Paser, helloborneo.com – Memperingati hari mangrove sedunia tahun 2023 PT. Indika Energy melalui program Indika Energy Mangrove Program in Action (IMPACT) melakukan rehabilitasi mangrove di lahan seluas 250 Hektar (Ha) yang tersebar di empat desa di Kabupaten Paser.
Empat desa yang terintegrasi dengan pengembangan masyarakat di Kawasan Mangrove di Kabupaten Paser tersebut diantaranya, Desa Lori, Sungai Langir, Pasir Mayang dan Desa Tajur.
Bupati Paser, dr. Fahhmi Fadli manyebutkan bahwa peringatan hari mangrove sedunia ini adalah untuk meningkatkan kesadaran kita semua tentang pentingnya ekosistem mangrove dan perlindungannya.
Untuk itu lanjut Fahmi, Pemerintah Kabupaten Paser (Pemkab) mendukung dan mengapresiasi sebesar-besarnya atas konsistensi PT. Indika Energy dalam program restorasi dan upaya keberlanjutan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Paser.
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Indonesia (BRGMI) telah merealisasikan program penanaman dan percepatan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Paser bekerjasama dengan PT. Indika Energy pada 4 Maret 2023 lalu, melalui PT. Maroon Rekanan Nusa sebagai mitra pelaksana dengan Program IMPACT.
“Dengan adanya program IMPACT ini kami berharap kelestarian mangrove dan ekosistem di dalamnya bisa terjaga dengan baik dan bermanfaat secara berkelanjutan bagi masyarakat Kabupaten Paser,” kata Bupati saat membuka diskusi bertema Manggrove Thought Leader’s, di Ruang Rapat Sadurengas.
Dalam mendukung konservasi hutan mangrove di Kabupaten Paser, Bupati meminta kepada Perangkat Dearah dan seluruh stakeholder untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pesisir mengenai potensi mangrove.
Mangrove memiliki peran yang penting dalam ekosistem pesisir karena menjadi benteng alami yang melindungi pantai dari erosi, badai dan gelombang tinggi.
“Selain itu, mangrove juga terdapat habitat berbagai spesies hewan dan tumbuhan serta berperan menyaring polutan dari air dan menyimpan karbon yang membantu mengurangi dampak perubahan iklim,” ujarnya.
Bupati Fahmi berharap program pelestarian mangrove ini dapat menjadi perhatian pemerintah pusat, dan juga dalam rangka memberikan insentif kepada pemerintah daerah karena konsisten untuk menjaga kelestarian mangrove di Kabupaten Paser.
Dikatakan Fahmi, banyak wilayah mangrove yang berpotensi untuk pembangunan daerah, tapi bagaimanapun juga kami tetap konsisten menjaga kelestarian mangrove.
Ia mencontohkan seperti pembangunan bandara, pembangunan jalan untuk fasilitas umum, lahan garapan pertanian dan lain sebagianya. Tetapi mana kala sudah ditetapkan menjadi kawasan hutan, pihaknya tetap harus mematuhi aturan yang berlaku.
“Selamat Hari Mangroves sedunia, semoga mangrove di Kabupaten Paser dapat membawa perubahan besar untuk iklim khususnya di Indonesia menuju netral karbon tahun 2060,” ucapnya. (mckab/log)