M Rizki
Balikpapan, helloborneo.com – Wisma atlet yang berada di kompleks tennis indoor Kota Balikpapan dijadikan alternatif tempat karantina atau ruang rawat inap bagi pasien terkonfirmasi terpapar COVID-19 yang bergejala sedang.
“Kami harus siapkan tempat alternatif untuk antisipasi jika terjadi lonjakan kasus virus corona,” ujar Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud ketika dihubungi helloborneo.com di Balikpapan, Minggu
Kepala daerah tidak berharap wisma atlet yang sebelumnya merupakan mess Persatuan Sepak Bola Indonesia Balikpapan atau Persiba tersebut digunakan untuk tempat isolasi pasien COVD-19.
Bangunan wisma atlet Kota Balikpapan berlantai dua dengan 13 kamar yang berisikan dua tempat tidur setiap kamarnya, cukup menampung 30 orang.
Tempat altrenatif karantina tersebut disiapkan menurut Rahmad Mas’ud, apabila terjadi lonjakan kasus COVID-19 dan ruang rawat inap di rumah sakit tidak bisa lagi menampung pasien.
“Ada 26 tempat tidur yang tersedia di wisma atlet,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Jularty ketika dihubungi terpisah.
Wisma atlet tersebut lanjut ia, tengah dipersiapkan untuk menangani pasien COVID-19 bergejala sedang yang tidak tertampung di rumah sakit.
Namun belum bisa dikatakan wisma atlet itu rumah sakit darurat, hanya untuk menampung sementara pasien dari IGD (instalasi gawat darurat) yang tidak bisa tertangani.
Dinas Kesehatan Kota Balikpapan menurut Andi Sri Juiarty, kembali akan merekrut tenaga kesehatan, jika wisma tersebut jadi digunakan untuk tempat isolasi pasien COVID-19.
Jumlah tenaga medis yang akan direkrut seimbang dengan jumlah tempat tidur pasien, dan memenuhi bisa empat kali giliran kerja atau sif dengan pembagian empat orang setiap sif-nya.
“Yang jelas wisma atlet untuk antsipasi dan akan digunakan apabila rumah sakit kelebihan pasien COVID-19,” tegas Andi Sri Jularty. (bp/hb)