Pertanian di Penajam Terkendala Irigasi

AH Ari B

 

Penajam, helloborneo.com – Sejak otonom berdiri sendiri 13 tahun lalu, yaitu pada tahun 2002, pertanian di Kabupeten Penajam Paser Utara (PPU) masih belum digarap serius, padahal program ini justru program unggulan pemerintah daerah.

Minimnya pasokan air hingga system irigasi pertanian sejauh ini belum berfungsi dan difungsikan optimal. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah PPU Nanang Ali mengungkapkan, mayoritas sawah di daerah ini, sekira 13 ribu hektare lahan produktif berstatus tadah hujan, sedangkan irigasi yang ada selama ini peruntukannya bukan untuk mengairi sawah.

”Kanal air di yang dibangun untuk irigasi yang ada selama ini, dulunya dibangun untuk mengurangi debit air di lokasi sawah, karena lahan sawah yang ada saat ini merupakan lahan gambut, sehingga irigasi hanya untuk mengeringkan lahan sawah,” kata politisi dari partai Golkar.

Saluran irigasi yang ada tidak sama dengan daerah lain yang terletak dibawah atu seimbang dengan sumber mata air, irigasi yang ada saat ini berada di atas sumber air yang tujuannya berbeda dengan irigasi kebanyakan yang mengaliri sawah namun mengeringkan sawah. “Untuk merubah posisi irigasi tersebut tentu bukan pekerjaan mudah,” ungkap Nanang.

Perbaikan system irigasi yang ada, lanjut Nanang memerlukan bantuan dan peran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) atau Pemerintah Pusat, karena membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, apalagi sesuai ketentuan “Pertanian kita merupakan kewenangan Pemprov karena memiliki luas diatas 10 ribu hektare,” pungkasnya.(log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses