Bagus Purwa

Ketua Balegda atau Badan Legislasi Daerah DPRD Penajam Paser Utara, Wakidi (Bagus Purwa – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Legislator dari Komisi III DPRD Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Wakidi menilai pembangunan bendung Sungai Talake, Kabupaten Paser, yang akan menjadi sumber air irigasi lahan persawahan sangat penting karena langsung menyentuh para petani, khususnya di Kecamatan Babulu.
“Keberadaan bendung Sungai Talake, berpengaruh besar pada peningkatan hasil penen petani di Kecamatan Babulu, karena selama ini pengairan sawah petani menggunakan sistem tadah hujan,” jelas Wakidi, di Penajam, Jumat.
Rencana pembangunan bendung Sungai Talake tersebut, lanjut dia, disambut baik DPRD Paser, namun Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara harus aktif melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Paser dan Pemerintah Provisnsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim).
Menurut Wakidi, pembangunan bendung Sungai Talake tersebut membutuhkan dana sekisar Rp1,4 triliun, sesuai dengan “detail engineering design” atau DED yang telah disusun Pemprov Kaltim. Besaran anggaran pembangunan tersebut tidak mungkin hanya menggunakan anggaran dari pemerintah daerah.
“Dana sebesar itu tidak mungkin hanya menggunakan anggaran dari pemerintah kabupaten atau pemprov, jadi harus koordinasi dan berkomuniksai dengan pemerintah pusat,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, tambah Wakidi, harus intensif melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemprov Kaltim dan pemerintah pusat, khususnya dengan Pemerintah Kabupaten Paser karena keperluan Penajam Paser Utara paling besar dan sungainya ada di Kabupaten Paser.
“Kendala utama pertanian adalah masalah pengairan, jadi bendung Sungai Talake sangat dibutuhkan oleh para petani sumber air irigasi,” katanya.
“Saya nilai lebih penting pembangunan bendung di Sungai Telake daripada pembangunan jembatan penghubung Penajam Paser Utara-Balikpapan. Karena menyentuh langsung kepada masyarakat, terutama petani,” tegas Wakidi. (adv/bp/*esa)