Bupati, Walikota Wilayah Timur Komitmen Ketahanan Pangan

Subur – Humas Setkab Penajam Paser Utara

Bupati Penajam Paser Utara PPU, H. Yusran Aspar bersama para Bupati dan Walikota selaku Ketua DKP Daerah (Subur - Humas Setkab PPU)

Bupati Penajam Paser Utara PPU, H. Yusran Aspar bersama para Bupati dan Walikota selaku Ketua DKP Daerah (Subur – Humas Setkab PPU)

Penajam, helloborneo.com – Sebagai bentuk dan keseriusan dalam mewujudkan ketahanan pangan, Bupati dan Walikota wilayah timur membentuk komitmen Kepala Daerah dalam hal pembangunan ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan nasional dan daerah.

Hal tersebut terkait implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi. Hadir dalam kegiatan ini, Bupati Penajam Paser Utara (PPU), H. Yusran Aspar.

Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten/Kota Wilayah Timur diantaranya Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, dan Bali menyelenggarakan Sidang Regional (Sireg) DKP pada tanggal 1-3 Juli 2015 di IPB International Convention Center (IICC), Bogor – Jawa Barat.

Kegiatan Sireg DKP Wilayah Timur dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Hari Priyono didampingi Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto selaku tuan rumah penyelenggaraan kegiatan, dan dihadiri Bupati dan Walikota Wilayah Timur.

Poin penting hasil dari pembahasan Sireg adalah mewujudkan swasembada pangan untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi serta menghadapi persaingan pasar global melalui peningkatan pembangunan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di daerah melalui dukungan pemerintah pusat.

Bupati PPU, Yusran Aspar ditemui ditempat terpisah mengungkapkan kegiatan ini sangat baik karena dalam kesempatan ini, kabupaten/kota dapat menyampaikan persoalan-persoalan di wilayah, salah satunya seperti Kabupaten PPU.

Dikatakan Yusran, dalam upaya mewujudkan ketahan pangan nasional, pemerintah pusat telah melaksanakan program yang menitikberatkan pada peningkatan luas tanam dan produktifitas sentra produksi pangan. “ Bahkan anggota TNI juga dilibatkan dan ikut turun gunung membantu petani langsung,” ujar Yusran.

“Namun semua itu masih kurang maksimal jika pusat tidak memahami daerah. Untuk di PPU, peningkatan produktifitas masih membutuhkan pembangunan irigasi yang baik. Dalam hal ini, kami berharap pemerintah mewujudkan pembangunan bendung sungai Talake yang merupakan sarana irigasi bagi pertanian di PPU khususnya kecamatan Babulu,“ pungkasnya. (adv/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.