N Sya
Tana Paser, helloborneo.com – Warga Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mendadak heboh setelah tersebarnya foto hasil uji lab di media sosial Facebook dan Instagram. Foto tersebut tersebar dengan caption “Positif baksonya mengandung babi #areagrogot #haram #jangandimakan”. Isu bakso daging babi ini sontak menggegerkan warga.
Bambang Agus selaku Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Paser saat ditemui mengatakan, isu bakso yang mengandung daging babi memang benar. Uji Lab yang dilakukan positif mengandung daging babi, tetapi masih perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut lagi.
“Kami hanya sebatas mengecek menggunakan alat yang kami punya dan hasilnya positif, selebihnya sampel kami serahkan ke Dinas Perikanan dan Peternakan untuk melakukan tes lebih lanjut,” jelas Agus.
Tes yang dilakukan Lab Kesda adalah menggunakan uji cepat (raid test), cukup 15 menit hasilnya dapat diketahui. Tetapi uji tersebut juga bisa tidak akurat, jadi pihak Lab menyerahkan sampel untuk dilakukan tes lebih lanjut dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Dibutuhkan satu hingga dua hari, baru kita dapat mengetahui hasilnya apakah benar bakso tersebut mengandung DNA babi,” jelas Agus.
Pihak Lab juga menjelaskan sebenarnya kasus daging babi ini bukanlah kasus besar, hanya saja umat muslim akan merasa geram. Banyak yang merasa dirugikan jika benar ternyata positif mengandung DNA babi.
Tetapi untuk masalah penutupan warung bakso yang bersangkutan, masih perlu menunggu hasil tes PCR selesai. Pihak Lab maupun Dinas Peternakan tidak memiliki hak untuk menutup warung. Selebihnya tinggal masyarakan yang menilai dan bertindak. (rol)