Suherman
Penajam, helloborneo.com – Kepala Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata dan Komunikasi Informesi Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berharap gerhana matahari total yang berlangsung pada Rabu pagi, dapat memperkenalkan potensi wisata daerah itu, khususnya objek wisata laut.
“Melalui fenomena GMT (gerhana matahari total) yang melalui wilayah Penajam Paser Utara itu, objek wisata khususnya wisata pantai di daerah setempat labih dikenal oleh masyarakat luas,” kata Ady Irawan.
“Dengan GMT itu wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang ke Penajam Paser Utara, akan mengetahui destinasi atau tempat tujuan wisata pantai di daerah ini, bukan saja hanya Pantai Tanjung Jumlai dan Pantai Nipah-Nipah,” jelasnya.
Namun ada beberapa objek wisata pantai yang layak dikunjungi, salah satunya Pantai Corong yang dijadikan pusat untuk menyaksikan fenomena gerhana matahari total yang diperkirakan akan terjadi lagi dalam 350 tahun mendatang.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjut Ady Irawan, menyiapkan Pantai Corong, Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam sebagai pusat untuk menyaksikan serta ekspidisi fenomena alam tersebut.
“Dipilihnya Pantai Corong sebagai pusat ekspedisi GMT itu, karena pada penelitian dan pengamatan gerhana matahari total itu dibutuhkan tempat yang luas dan tidak ada bangunan menghalangi,” ujarnya.
Tim Ekspedisi GMT dari ITB Irfan Ima Duddin membenarkan, penelitian dan pengamatan GMT dibutuhkan tempat yang horisontal, sehingga dapat mengetahui langsung proses terjadinya gerhana matahari total tersebut.
“Di Indonesia penelitian dan pengamatan terjadinya gerhana mulai saat tertutup, puncak gerhana matahari total sampai gerhana selesai hanya dilakukan di Pantai Corong, Kabupaten Penajam Paser Utara,” katanya. (adv/bp/*esa)