Ramadhanesia
Balikpapan, helloborneo.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, melalui Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usha, Wardiman menghimbau agar responden Sensus Ekonomi 2016 (SE 2016) waspada dan tidak terpancing isu mengenai tindak kriminal yang dilakukan petugas sensus gadungan yang marak beredar di media sosial.
Kepada helloborneo.com, Sabtu (14/5), Wardiman menambahkan, petugas SE 2016 dilengkapi dengan atribut seperti topi, rompi dan tas berlogo BPS dan SE 2016. Responden juga bisa meminta petugas sensus menunjukan surat tugas dari kantor BPS. Jika responden masih ragu kepada petugas, responden bisa menghubungi Kantor BPS Kota Balikpapan.
Sementara itu, dari hasil rapat kerja SE 2016 BPS Kota Balikpapan, data yang terkumpul belum mencapai 10 persen, dan untuk mengantisipasi kendala dilapangan terhadap beberapa sektor usaha. BPS Kota Balikpapan akan berkoordinasi dengan pihak terkait sektor usaha tersebut, seperti berkoordinasi dengan pihak Bank Indonesia mengenai sensus di sektor perbankkan.
Sensus ekonomi yang dilakukan secara nasional yang dilaksanakan mulai 1 hingga 31 Mei 2016 tersebut, merupakan kegiatan pendataan lengkap, petugas sensus akan mendatangi satu per satu masyarakat yang memiliki usaha ekonomi, baik ekonomi mikro, kecil maupun ekonomi berskala besar.
Setelah dilakukan pendataan oleh petugas, selanjutnya BPS akan mengolah data tersebut yang dijadwalkan pada bulan Juni, sehingga di akhir 2016 sudah mempunyai data sensus ekonomi.
“Data yang didapat pada akhir 2016 masih berupa jumlah usaha dan sektor usahanya, mengenai data omset, aset, pengeluaran, dan pendapatan dari masing-masing usaha, baru bisa diperoleh pada 2017,” katanya. (rol)