SPBU-APMS Penajam Tidak Sediakan Premium

Bagus Purwa

 

Pertalite kini tersedia di SPBU Kabupaten Paser. (Rapal JKN - Hello Borneo)

Pertalite. (Dok – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.com – Stasiun Bahan Bakar Umum atau SPBU dan APMS (agen penyalur minyak solar) di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tidak menyediakan premium diganti dengan pertalite, bahan bakar beroktan tinggi (90) yang harganya lebih mahal Rp700 dibanding premium 88.

Kepala Bagian Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara, Rusli saat ditemui helloborneo di Penajam, Kamis, mengatakan instansinya mencatat SPBU di kilometer sembilan dan beberapa APMS di daerah setempat tidak lagi menyediakan premium.

“SPBU di kilometer sembilan mengganti ‘nozzle’ atau perangkat penyaluran premium dengan ‘nozzle’ pertalite, serta di beberapa APMS juga ‘nozzle’ premium diganti pertalite,” jelasnya.

“Kami belum bertemu dengan pengelola SPBU di kilometer sembilan dan beberapa APMS yang sudah sebulan terakhir tidak lagi menyediakan premium,” ujar Rusli.

Padahal menurut dia, masih banyak konsumen mencari bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, khususnya penyedia jasa angkutan umum.

Di wilayah Penajam Paser Utara terdapat dua SPBU dengan kuota di masing-masing SPBU sebanyak 56 kiloliter per hari, serta enam APMS dengan kuota masing-masing 8 kiloliter premium per hari.

Namun sudah sebulan terakhir lanjut Rusli, hanya SPBU di kilometer satu dan beberapa APMS yang menyediakan premium sehingga persediaan berkurang, sementara kendaraan yang melintas di jalan poros Kabupaten Penajam Paser Utara lebih banyak menggunakan premium.

Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara akan melakukan koordinasi dengan Pertamina terkait SPBU dan APMS yang tidak menyediakan BBM jenis premium.

“Apakah ada imbuan dari Pertamina terkait keputusan premium diganti pertalite, karena SPBU di kilometer sembilan dan beberapa APMS tidak menyediakan premium.” kata Rusli.

Ia mengkhawatirkan, berkurangnya persediaan premium akan berdampak terhadap tarif transportasi umum di Kabupaten Penajam Paser Utara, karena harga pertalite lebih mahal dibanding dengan premium.

“Kami berharap SPBU dan APMS itu kembali menyediakan premium, masih banyak yang memilih premium karena harganya lebih murah.” tambah Rusli. (bp/*rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.