AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berharap rencana pembangunan jalan dari Kelurahan Sotek menuju Kecamatan Bongan, yang masuk wilayah Kabupaten Kutai Barat mendapat dukungan dana pemerintah pusat.
Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar, saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Kamis, mengatakan pemerintah kabupaten akan membawa rencana pembukaan jalan Sotek menuju Bongan itu ke Komisi V DPR RI.
Rencana pembukaan jalan di wilayah Sotek, Kecamatan Penajam, menuju Bongan yang merupakan gagasan Bupati Yusran Aspar itu, untuk memudahkan interkoneksi antardaerah.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara bersama Pemerintah Kabupaten Kutai Barat telah menandatangani nota kesepahaman untuk pinjam pakai kawasan hutan tanam industri yang akan dilalui jalan tersebut kepada Kementerian Kehutanan pada Mei 2017.
Lokasi proyek pembangunan jalan Sotek menuju Bongan sepanjang 60 hinga 80 kilometer dengan lebar 50 meter sampai perbatasan Kabupaten Kutai Barat itu merupakan areal hutan tanam industri, sehingga dibutuhkan izin tertulis dari Kementerian Kehutanan.
“Pembukaan jalan Sotek-Bongan itu sangat penting untuk membuka akses masyarakat menuju Kutai Barat dan sebaliknya,” jelas Yusran Aspar.
Untuk proses izin pembangunan jalan Sotek menuju Bongan tersebut lanjut bupati, tinggal menunggu rekomendasi dari Gubernur Kalimantan Timur dan kajian analisa dampak lingkungan atau amdal.
PT Balikpapan Forest Industries atau BFI selaku pemilik lahan sudah memberikan persetujuan untuk pembukaan jalan menuju Kecamatan Bongan, karena lokasi proyek melalui lahan milik perusahaan itu.
Yusran Aspar berharap pembangunan jalan pengubung antardaerah tersebut mendapat dukungan dana dari pemerintah pusat.
“Kami harapkan pembukaan jalan penghubung kawasan selatan provinsi Kaltim itu dapat dana melalui dana alokasi khusus (DAK) khusus atau penugasan,” kata bupati.
Jika akses jalan Sotek menuju Bongan terealisasi tambah Yusran Aspar, maka waktu tempuh dari Kabupaten Penajam Paser Utara menuju Kabupaten Kutai Barat atau sebaliknya akan lebih singkat, yang biasanya mencapai 13 jam karena harus memutar melalui Semboja, Samarinda dan Tenggarong. (adv-HumasPPU/bp/*ra)