Beras Penajam Harus Punya Merek Sendiri

MR Saputra

 

Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Penajam Paser Utara, Surito Widarie (Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara)

Penajam, helloborneo.com – Beras petani di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, seharusnya punya merek sendiri berdaya jual tinggi baik di pasar lokal maupun luar daerah, kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan setempat, Surito Widarie.

“Produksi beras di wilayah Penajam Paser Utara, khususnya di Kecamatan Babulu cukup tinggi dan kualitas unggul, tapi karena belum punya merek sendiri menyebabkan harga beras murah,” jelas Surito Widarie ketika dihubungi helloborneo.com di Penajam, Sabtu.

Beras yang dihasilkan petani di Kabupaten Penajam Paser Utara mempunyai kualitas unggul dan jika punya “brand” atau merek sendiri bisa bersaing dalam agrobisnis pertanian di tingkat nasional.

“Dengan memiliki beras kualitas unggul dan produksi cukup tinggi, sangat disayangkan bila belum memiliki merek sendiri,” kata Surito Widarie.

Untuk itu Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara mendorong petani untuk membuat merek beras sendiri.

“Kami terus mendorong petani yang fokus dalam produksi beras, khususnya di Kecamatan Babulu mampu dan berani membuat merek tersendiri,” ujar Surito Widarie.

Sehingga lanjut ia, ke depan beras Penajam Paser Utara bisa menjadi ikon tersendiri dalam agrobisnis pertanian dalam negeri maupun luar negeri.

Beras lokal Kabupaten Penajam Paser Utara menurut Surito Widarie, tidak kalah unggul dengan beras yang sudah memilki merek besar.

“Selama ini beras yang sudah memiliki merek juga menggunakan beras lokal Penajam Paser Utara, khususnya produksi petani Kecamatan Babulu,” ungkapnya.

Dengan memiliki merek sendiri sehingga harga beras lokal meningkat dan mempunyai nilai jual tambah Surito Widarie, akan menambah sumber pendapatan asli daerah dari bidang ekspor pertanian, khususnya produksi beras.

Musim tanam pertama produksi beras di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai 42.000 ton, dan diperkirakan pada musim tanam kedua produksi beras mencapai 30.000 ton, sehingga sampai akhir 2017 produksi beras mencapai 72.000 ton.

Sementara kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara per tahun mencapai 17.000 ton, sehingga persediaan beras sampai akhir 2017 mengalami surplus 55.000 ton. (bp/*ra)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.