Bagus Purwa

Penajam, helloborneo.com – Dinas Komunikasi dan Informatika atau Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menargetkan seluruh desa dan kelurahan di daerah itu memiliki jaringan atau terkoneksi internet mulai 2020.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara, Budi Santoso saat ditemui helloborneo.com, Selasa mengatakan, mulai 2020, instansinya berupaya semua desa dan kelurahan memiliki jaringan internet supaya warga lebih cepat mengetahui informasi.
“Internet masuk desa dan kelurahan itu menjadi komitmen pemerintah kabupaten yang peduli pada kehidupan masyarakat di wilayah Penajam Paser Utara,” ungkapnya.
Melalui internet jelas Budi Santoso, masyarakat secara mudah mengakses informasi dan menyebarluaskan informasi mengenai produk-produk unggulan dari daerah masing-masing.
“Dengan didukung sarana dan prasarana yang memadai, pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara akan semakin baik,” ucapnya.
Oleh karena itu, Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara merencanakan pengaplikasian program internet desa/kelurahan dengan bantuan lembaga terkait yang memfokuskan pada sasaran dan pelaksanaan secara teknis.
Program internet desa/kelurahan tersebut diharapkan dapat dikembangkan sesuai perencanaan yang matang, dan harus didukung sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
Budi Santoso berharap pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD 2020 anggaran program internet desa/kelurahan diakomodir, sehingga secara bertahap 54 desa dan kelurahan di wilayah Penajam Paser Utara terkoneksi jaringan internet.
“Kami akan bekerja sama dengan penyedia layanan jaringan internet menggunakan sistem sewa dalam pengoneksian internet di setiap desa dan kelurahan,” ujarnya.
Sesuai visi misi kepala daerah, maju, modern dan religius, ke depan masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara diharapkan melek digital serta memanfaatkan teknologi dengan baik.
“Internet desa/kelurahan itu harus bener-benar dapat dinikmati warga, memenuhi kebutuhan akan jaringan internet, ada keuntungan, kemudahan dan jangan sampai pemanfaatannya menyimpang,” ucap Budi Santoso. (Adv/bp/hb)