Rasio Jumlah Dokter dan Penduduk di Kabupaten PPU Tak Berimbang

Humas06

Dok. Rapat forum kemitraan dan komunikasi Pemkab PPU Bersama BPJS Kesehatan. (Humas)

Penajam, helloborneo.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Arnold Wayong mengatakan jumlah dokter dibandingkan jumlah penduduk Kabupaten PPU yang mencapai 178 ribu jiwa saat ini tidak seimbang.

Hal tersebut disampaikan Arnold Wayong pada kegiatan rapat forum kemitraan dan komunikasi semester II Tahun 2020 yang digelar melalui video coverence bersama pihak BPJS kesehatan Balikpapan. Selasa, (29/9) pagi.

Dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kabupaten PPU sekarang ini berjumlah sekitar 90 orang. Sementara rasio pelayanan kesehatan secara nasional satu dokter maksimal melayani 4 sampai 5 ribu penduduk.

“Jika dilihat dari rasio pelayanan kesehatan secara nasional dokter di sini belum mencukupi. Saya berharap tahun depan ada formasi CPNS yang dibuka untuk tenaga kesehatan khususnya dokter.”ungkap Arnold.

Menurut Arnold di kabupaten Penajam Paser Utara rasio perbandingan dokter dengan penduduknya adalah satu dokter untuk melayani 10 ribu penduduk atau bahkan lebih.

Bahkan di puskesmas yang terkategori padat pelayanan seperti puskesmas penajam, puskesmas petung dan puskesmas babulu diakui Arnold jumlah dokternya masih minim. Begitu juga puskesmas maridan yang sejauh ini baru ada satu tenaga dokter.

“Idealnya ada dua dokter di masing-masing puskesmas. Jadi mereka bisa bergantian melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan medis.”jelas Kepala Dinas Kesehatan PPU, Arnold Wayong.

Sementara Asisten III Sekretariat Pemerintah Kabupaten PPU Surodal Santoso mengatakan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Penajam Paser Utara sebenarnya telah mengajukan usulan formasi tenaga dokter kepada Kemenpan Reformasi Birokrasi.

Namun karena pandemi covid 19 mengakibatkan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2020 ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.

“Semoga tim kesehatan bisa melakukan analisa kebutuhan dokter, bidan dan perawat yang diperlukan. Sehingga penyebaran dokter di PPU ke depan lebih merata dan masyarakat bisa mendapatkan akses layanan kesehatan dengan mudah”kata Surodal. (adv/hms06/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.