
Penajam, helloborneo.com – Tokoh masyarakat kecamatan babulu Anwar Sanusi berharap pemerintah kabupaten mulai mempersiapkan pembangunan bendung gerak telake dengan membuat saluran irigasi untuk penyaluran air ke setiap lahan sawah milik masyarakat.
“Pembangunan bendung gerak sungai telake informasinya sudah mau dibangun tahun ini. Mewakili masyarakat petani di kecamatan babulu, Saya harap pembangunan saluran irigasi mulai dilakukan olhe pemerintah kabupaten Penajam Paser Utara.”. kata Anwar Sanusi saat di temui helloborneo.com di penajam, Rabu.
Pembangunan bendung gerak telake yang bertempat di kecamatan long kali Kabupaten Paser tersebut, diperkirakan menelan anggaran pendapatan belanja negara atau APBN sekitar Rp1,7 triliun.
Bendung gerak telake diakui Anwar Sanusi yang merupakan mantan anggota DPRD PPU, menjadi solusi utama terhadap persoalan air bagi lahan pertanian di wilayah kecamatan babulu yang selama ini hanya mengandalkan tadah hujan.
“Sudah bertahun-tahun masyarakat petani di wilayah kecamatan babulu hanya bisa mengandalkan hujan untuk mulai menanam padi. Ini karena tidak ada sumber air yang mencukupi untuk seluruh lahan persawahan di babulu.” ujar Anwar Sanusi.
Luas lahan potensial padi di kecamatan babulu saat ini mencapai 16 ribu hektare, namun yang dimaksimalkan menurut Anwar Sanusi baru kurang lebih 8000 hektare karena masyarakat kesulitan mencari persediaan air.
Ia berharap pembangunan bendung gerak telake dapat segera direalisasikan agar masyarakat petani di dua wilayah kabupaten, PPU dan Paser tidak lagi mengalami kendala persoalan air.
Pembebasan lahan untuk pembangunan bendung dan jaringan irigasi telake di Kabupaten Paser dan PPU telah di mulai pada tahun 2020 dan dilanjutkan awal tahun 2021 kemarin. Diprediksi pembangunan fisik bendung gerak telake di mulai bulan juli atau agustus tahun ini. (hb)