Berau, helloborneo.com – Dalam sepekan terakhir kasus Covid-19 di Bumi Batiwakkal terus mengalami kenaikan. Dalam kurun waktu lima hari, sebanyak 30 lebih kasus terjadi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi menuturkan, peningkatan kasus ini karena adanya pelaku perjalanan yang usai melakukan perjalanan tidak melakukan prokes, sehingga dengan cepat menyebar ke anggota keluarga lainnya.
“Penyebaran antar keluarga masih menjadi momok yang sulit untuk dikendalikan. Pasalnya, dalam lingkup keluarga, protokol kesehatan selalu diabaikan. Ini yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR), bagaimana mau diberantas sampai akarnya, jika masyarakatnya sendiri cuek,” ujar Iswahyudi saat dikonfirmasi pada Senin (21/6/2021).
Iswahyudi menuturkan, lemahnya prokes dalam lingkup keluarga, serta tidak adanya kesadaran diri terhadap pelaku perjalanan, menghambat langkah pemerintah untuk membuat Berau zona hijau seluruhnya.
“Bagaimana mau zona hijau, kalau masyarakatnya tidak perduli dengan prokes,” tambahnya.
Iswahyudi juga menegaskan, banyak izin masuk ke ruangannya untuk meminta diperbolehkan melaksanakan kegiatan perpisahan sekolah. Hal ini langsung ditolak mentah-mentah olehnya. Ia menegaskan, sekolah saja masih dilarang, bagaimana mau melaksanakan perpisahan yang membuat kerumunan orang.
“Ada beberapa sekolah yang mengajukan untuk perpisahan, tapi saya tolak semua,” ujarnya.
Ia menegaskan, pihaknya tidak akan pernah mengeluarkan izin keramaian untuk perpisahan. Ia mengkhawatirkan, dengan adanya perpisahan akan terjadi lonjakan kasus Covid-19. Meskipun, sekolah yang mengajukan izin berada di zona hijau.
“Tidak ada, semua tidak saya izinkan,” katanya.
Iswahyudi menambahkan, jika masih ada sekolah yang tetap nekat melaksanakan perpisahan tanpa izin dari Dinas Kesehatana, maka akan dilakukan pembubaran paksa oleh Tim Satgas Covid-19. “Iya akan dibubarkan,” pungkasnya. (nr/sop/hb)
