Bhakti
Tana Paser, helloborneo.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Paser, Indra Pardian menyebutkan permasalahan infrastruktur paling banyak dikeluhkan masyarakat ketika melakukan reses (serap aspirasi) pada 5 sampai 10 Juli 2021.
“Warga desa/kelurahan yang berada di kecamatan Kuaro, sebagian besar mengeluhkan infrastruktur jalan, kebutuhan air bersih ,peningkatan jalan usaha tani dan rehab rumah layak huni,” ungkap Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Paser tersebut ketika ditemui helloborneo.com di Tana Paser, Rabu.
Indra Pardian melakukan reses di Keluang Paser Jaya, Lolo, Kelempang Sari, Padang jaya, Kendarom, Rangan, Kelurahan Kuaro, Modang, Sandeley, Pondong, Air Mati, dan Pasir Mayang.
Masyarakat yang dikunjungi menurut dia, mayoritas petani, Sehingga mengusulkan peningkatan jalan usaha tani, agar memudahkan untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan.
Usulan yang disampaikan warga tersebut tegas Indra Pardian, akan masuk pada rencana belanja daerah pada 2023, dan usulan apapun akan diinput melalui SIPD (sistem informasi pembangunan daerah).
Aspirasi warga itu betul-betul saya serap dan akan diusulkan melalui Pokir (pokok-pokok pikiran) DPRD Paser,” kata Indra Pardian.
“Kami akan anggarkan melalui APBD 2023 terutama usulan-usulan yang menjadi skala prioritas,” tambahnya.
Indra Pardian juga mensosialisasikan BPJS gratis bagi warga kurang mampu dalam kegiatan reses, karena masih banyak warga yang belum mengetahui mengenai program prioritas Bupati Paser tersebut.
“Saat saya berkomunikasi dengan masyarakat, saya jumpai kepala desa tidak melakukan sosialisasi mengenai BPJS gratis ke warganya,” jelasnya.
Serap aspirasi yang dilakukan tersebut menurut Indra Pardian, merupakan reses perdana sejak menjabat sebagai anggota DPRD Kabuaten Paser.
Serap aspirasi yang dilaksanakan DPRD Kabupaten Paser merupakan reses kedua pada masa sidang ketiga 2021. (adv/bp/hb)